Cek Keunggulan Kurikulum Merdeka Bagi Siswa
Murianews
Kamis, 17 Februari 2022 20:41:15
MURIANEWS, Jakarta-
Kurikulum Merdeka baru-baru ini telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Digadang, kurikulum tersebut menjadi solusi jitu bagi pengembangan akademik maupun keterampilan siswa.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Zulfikri Anas mengatakan, saat ini telah terjadi krisis pembelajaran di Indonesia. Sehingga hal itu harus disikapi secara cepat.
Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang cukup mmebuat pelajar bingung. Sebab disatu sisi mereka harus berjuang untuk duduk di bangku sekolah, sementara disisi lain, virus corona terus berkembang. Sehingga, kurikulum merdeka dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Murid bisa mengeksplor bakat unik dalam diri mereka. Mereka punya ruang seluas-luasnya untuk melihat kekuatan apa yang ada pada dalam dirinya," kata Zulfikri dilanair dari
detik.com, Kamis (17/2/2022).
Baca:
Nadiem Makarim Lucurkan Kurikulum Merdeka, Seperti Apa Itu?Dia menambahkan, siswa dan guru dituntut untuk kreatif dan saling berkolaborasi satu sama lain. Adapun langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah guru harus mengenal kemampuan murid. Hal ini dilakukan melalui pemetaan.
"Jangan langsung menyampaikan materi di RPP. Jadi harus mengenali dunia anak dan apa yang harus dikuasai oleh anak," terang Zulfikri.
Setelah mengetahui peta dari siswanya, guru akan mengikuti proses pembelajaran. Jika ada murid yang tertinggal mereka akan kolaborasi dengan anak yang sudah paham terlebih dahulu.
Baca:
Soal Kurikulum Prototype, Ini Tanggapan Sekolah di Grobogan"Tugas kita membantu anak untuk berkembang. Di dalam berbagai pelatihan yang kita sampaikan bukan hanya tentang teknis pelaksanaan kurikulum," jelas Zulfikri."Jadi kita juga menyentuh hati para siswa. Kalau kita sudah menyentuh hati ga ada lagi ganti menteri ganti kurikulum," tambah Zulfikri.Menurut Zulfikri tolak ukur keberhasilan kurikulum merdeka yaitu dari keceriaan para murid dalam proses pembelajaran. Keberhasilan tersebut dilihat bukan pada kemampuan anak melainkan terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas."Yang kita lihat itu seberapa kualitasnya pembelajaran itu. Tentang capaian individu anak melihat perilakunya. Ini memang kelihatannya abstrak dan tidak mungkin cepat," ujar Zulfikri. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
detik.com
[caption id="attachment_269594" align="alignleft" width="880"]

Pembelajaran tatap muka di salah satu SMP di Kudus (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta-
Kurikulum Merdeka baru-baru ini telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Digadang, kurikulum tersebut menjadi solusi jitu bagi pengembangan akademik maupun keterampilan siswa.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Zulfikri Anas mengatakan, saat ini telah terjadi krisis pembelajaran di Indonesia. Sehingga hal itu harus disikapi secara cepat.
Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang cukup mmebuat pelajar bingung. Sebab disatu sisi mereka harus berjuang untuk duduk di bangku sekolah, sementara disisi lain, virus corona terus berkembang. Sehingga, kurikulum merdeka dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Murid bisa mengeksplor bakat unik dalam diri mereka. Mereka punya ruang seluas-luasnya untuk melihat kekuatan apa yang ada pada dalam dirinya," kata Zulfikri dilanair dari
detik.com, Kamis (17/2/2022).
Baca:
Nadiem Makarim Lucurkan Kurikulum Merdeka, Seperti Apa Itu?
Dia menambahkan, siswa dan guru dituntut untuk kreatif dan saling berkolaborasi satu sama lain. Adapun langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah guru harus mengenal kemampuan murid. Hal ini dilakukan melalui pemetaan.
"Jangan langsung menyampaikan materi di RPP. Jadi harus mengenali dunia anak dan apa yang harus dikuasai oleh anak," terang Zulfikri.
Setelah mengetahui peta dari siswanya, guru akan mengikuti proses pembelajaran. Jika ada murid yang tertinggal mereka akan kolaborasi dengan anak yang sudah paham terlebih dahulu.
Baca:
Soal Kurikulum Prototype, Ini Tanggapan Sekolah di Grobogan
"Tugas kita membantu anak untuk berkembang. Di dalam berbagai pelatihan yang kita sampaikan bukan hanya tentang teknis pelaksanaan kurikulum," jelas Zulfikri.
"Jadi kita juga menyentuh hati para siswa. Kalau kita sudah menyentuh hati ga ada lagi ganti menteri ganti kurikulum," tambah Zulfikri.
Menurut Zulfikri tolak ukur keberhasilan kurikulum merdeka yaitu dari keceriaan para murid dalam proses pembelajaran. Keberhasilan tersebut dilihat bukan pada kemampuan anak melainkan terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas.
"Yang kita lihat itu seberapa kualitasnya pembelajaran itu. Tentang capaian individu anak melihat perilakunya. Ini memang kelihatannya abstrak dan tidak mungkin cepat," ujar Zulfikri.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
detik.com