Sabtu, 22 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Imbas dari tingginya harga kedelai impor, produsen tahu tempe di Indonesia berencana akan meniakkan harga jual. Kenaikkan itu pun tidak akan maksimal, melainkan para produsen akan mengambil angka yang minimal.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menyatakan, produsen meminta kenaikan sekitar Rp 500-1.000 pada harga tempe. Misalnya, pada awalnya harga tempe 500 gram di tingkat perajin harganya Rp 5.000-6.000 mungkin akan naik jadi Rp 5.500-6.500.

Sementara untuk harga tahu, yang tadinya seharga Rp 50 ribu per papan cetakan akan dinaikkan Rp 2.000-5.000. Per potongnya kemungkinan akan berkisar Rp 500-600.

“Mungkin yang akan menolak kenaikan harga tahu tempe ini adalah pedagang pasar. Karena, apabila dinaikkan sedikit saja, tentunya mereka juga akan sulit untuk menjual ke konsumen,” ungkapnya dilansir dari detik.com, Senin (14/2/2022).

Baca: Harga Kedelai Tak Terkendali, Produsen Tahu Tempe Ancam Mogok Produksi

Karena itu, pihaknya pun masih bingung terkait rencana meniakkan harga jual tahu dan tempe. Sekali pun harga jual saat ini tergolong murah, tetapi tidak semua konsumen berkenan harga jual tahu dan tempe di naikkan.

"Karakteristik tempe dan tahu begitu, kami ini berhubungan dengan pedagang di pasar tradisional itu puluhan tahun. Mereka bakal marah kalau kami naikin tempe dan tahu, kami maunya kan nggak ada penolakan karena naiknya juga kecil nggak berasa," kata Aip.Baca: harga kedelai Dunia naik, Perajin Tahu-Tempe Tak Pelru PanikSencana kenaikkan harga jual tahu dan tempe ini juga sudah didengar oleh Kementerian Perdagangan. Bahkan pihakkementerian mendukung rencana kenaikan itu karena imbas dari naiknya harga kedelai global."Perlu saya sampaikan karena ketergantungan harga kedelai dunia tentunya berdampak pada harga kedelai di dalam negeri di tingkat perajin tahu dan tempe. Perajin ini harus membeli kedelai di harga tinggi dan tentunya akan pengaruhi harga di tahu dan tempenya. Sehingga wajar apabila harga jual nantinya akan dinaikkan," terang Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler