di pasar tradisional, hingga saat ini masih belum dirasakan oleh pedagang. Bahkan pedagang mengaku di PHP lantaran harga minyak goreng masih selangit.
Sekali pun pemerintah sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah hingga kemasan premium, tetapi di tingkat bawah kebijakan tersebut belum terrealisasi sepenuhnya.
Budi (36), salah satu pedagang di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, mengaku sudah memesan minyak goreng dengan harga yang dipatok oleh pemerintah kepada sales. Namun sampai hari ini, barang masih belum ia terima.
"Kemarin banyak sales menawarkan minyak dengan harga standar pemerintah. Saya sudah pesan ke mereka, tapi belum datang. Saya seperti di-PHP-in," ujarnya dilansir dari
, Selasa (8/2/2022).
Karena itu, ia masih menjual minyak goreng dengan harga lama. Yakni, Rp18 ribu untuk kemasan satu liter dan curah satu kilogram. Menurut Budi kebijakan HET minyak goreng terbaru dari pemerintah memang bagus. Sayangnya, keberadaan minyak goreng tersebut nihil.
"Buktinya tidak ada, malah bikin gaduh pasar," lanjut Budi.Ia berharap minyak goreng dengan harga yang ditetapkan pemerintah bisa segera digelontorkan ke pasar, sehingga pembeli kembali ramai. Ia menambahkan sejak minyak goreng satu harga Rp14 ribu dijual di ritel modern, penjualan minyak goreng di pasar turun hampir 50 persen. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_269935" align="alignleft" width="880"]

Pedagang sembako di Pasar Induk Purwodadi rata-rata masih menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 20 ribu per liter. (MURIANEWS/Saiful Anwar).[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Kebijakan adanya
minyak goreng murah di pasar tradisional, hingga saat ini masih belum dirasakan oleh pedagang. Bahkan pedagang mengaku di PHP lantaran harga minyak goreng masih selangit.
Sekali pun pemerintah sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah hingga kemasan premium, tetapi di tingkat bawah kebijakan tersebut belum terrealisasi sepenuhnya.
Budi (36), salah satu pedagang di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, mengaku sudah memesan minyak goreng dengan harga yang dipatok oleh pemerintah kepada sales. Namun sampai hari ini, barang masih belum ia terima.
Baca: Diduga Gelapkan 3.000 Botol Minyak Goreng, Tiga Pria Ini Ditangkap Polisi
"Kemarin banyak sales menawarkan minyak dengan harga standar pemerintah. Saya sudah pesan ke mereka, tapi belum datang. Saya seperti di-PHP-in," ujarnya dilansir dari
CNNIndonesia.com, Selasa (8/2/2022).
Karena itu, ia masih menjual minyak goreng dengan harga lama. Yakni, Rp18 ribu untuk kemasan satu liter dan curah satu kilogram. Menurut Budi kebijakan HET minyak goreng terbaru dari pemerintah memang bagus. Sayangnya, keberadaan minyak goreng tersebut nihil.
Baca: Sudah Dua Pekan, Minyak Goreng di Pasar Tradisional Grobogan Masih Rp 20 ribu
"Buktinya tidak ada, malah bikin gaduh pasar," lanjut Budi.
Ia berharap minyak goreng dengan harga yang ditetapkan pemerintah bisa segera digelontorkan ke pasar, sehingga pembeli kembali ramai. Ia menambahkan sejak minyak goreng satu harga Rp14 ribu dijual di ritel modern, penjualan minyak goreng di pasar turun hampir 50 persen.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com