milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana panangin Angin. Terbaru, korban tewas diduga lebih dari tiga orang.
Sebelumnya, Komnas HAM menduga tidak hanya satu orang yang menjadi korban kerangkeng perbudakan tersebut. Bahkan mereka juga sudah mengantongi bukti kuat. Kini fakta baru bermunculan seiring dengan proses penyelidikan.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, dugaan itu merupakan dari hasil penyelidikan sementara setelah meminta keterangan dari berbagai pihak.
"Kami sedang mendalami keterangan yang potensial nambah jumlah orang yang meninggal. Termasuk, mendalami kekerasan yang masih membekas di tubuh korban (yang baru). Ini juga akan mengungkap alat dan bagaimana kekerasan berlangsung," Kata Choirul Anam dilansir dari
, Senin (7/2/2022).
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan ada tiga orang yang tewas dalam kerangkeng perbudakan tersebut. Bahkan tewasnya korban tersebut dilaporkan sudah berlangsung sejak 2015 lalu.
tiga orang penghuni kerangkeng di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara,Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan tewas sejak 2015."Laporan (korban tewas) ada tiga, kalau enggak salah. Ada tiga kasus. Ada yang kejadian tahun 2015, ada kejadian yang tahun 2021, namun pada prinsipnya kita arahkan kepada penyidik untuk mengusut tuntas semua kejadian itu," terangnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_267655" align="alignleft" width="880"]

polisi saat menanyai salah satu orang yang berada di kerangkeng milik Bupati langkat (detik.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM) terus melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya
kerangkeng perbudakan milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana panangin Angin. Terbaru, korban tewas diduga lebih dari tiga orang.
Sebelumnya, Komnas HAM menduga tidak hanya satu orang yang menjadi korban kerangkeng perbudakan tersebut. Bahkan mereka juga sudah mengantongi bukti kuat. Kini fakta baru bermunculan seiring dengan proses penyelidikan.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, dugaan itu merupakan dari hasil penyelidikan sementara setelah meminta keterangan dari berbagai pihak.
Baca: Kerangkeng Perbudakan, Bupati Langkat Bakal Diperiksa Komnas HAM
"Kami sedang mendalami keterangan yang potensial nambah jumlah orang yang meninggal. Termasuk, mendalami kekerasan yang masih membekas di tubuh korban (yang baru). Ini juga akan mengungkap alat dan bagaimana kekerasan berlangsung," Kata Choirul Anam dilansir dari
CNNIndonesia.com, Senin (7/2/2022).
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan ada tiga orang yang tewas dalam kerangkeng perbudakan tersebut. Bahkan tewasnya korban tersebut dilaporkan sudah berlangsung sejak 2015 lalu.
Baca: Komnas HAM Sebut Korban Tewas Kerangkeng Perbudakan Lebih dari Satu Orang
tiga orang penghuni kerangkeng di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara,Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan tewas sejak 2015.
"Laporan (korban tewas) ada tiga, kalau enggak salah. Ada tiga kasus. Ada yang kejadian tahun 2015, ada kejadian yang tahun 2021, namun pada prinsipnya kita arahkan kepada penyidik untuk mengusut tuntas semua kejadian itu," terangnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com