meminta agar kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dievaluasi. Hal itu menyusul melonjaknya kasus covid-19 varian baru omicron.
Dalam evaluasi itu, nantinya para pihak juga harus dilibatkan, termasuk orang tua siswa. Sebab, mereka yang mengetahui kondisi langsung kesehatan anak.
Puan menilai keterlibatan banyak pihak terkait dapat membantu pemerintah melihat berbagai kebutuhan dan kepentingan siswa, termasuk dengan melibatkan perwakilan orang tua dan guru.
"Jadi, selain epidemiolog, kita harus meminta masukan dari pihak-pihak yang setiap harinya berinteraksi dengan anak," kata Puan dilansir dari
Puan juga mengatakan bahwa aspek kesehatan harus dijadikan indicator utama dalam pertimbangan evaluasi PTM. Hal itu lantara keselamatan anak-anak harus menjadi yang utama.
"Hasil evaluasi ini akan menjawab urgensi pelaksanaan PTM, terutama dalam kondisi peningkatan penyebaran Covid-19 di Indonesia," katanya.Puan mengimbau masyarakat agar terus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, juga dengan mengurangi aktivitas di luar rumah apabila dirasa tidak terlalu penting. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_240617" align="alignleft" width="880"]
Ketua DPR RI Puan Maharani (Instagram@puanmaharaniri)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Ketua DPR RI
Puan Maharani meminta agar kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dievaluasi. Hal itu menyusul melonjaknya kasus covid-19 varian baru omicron.
Dalam evaluasi itu, nantinya para pihak juga harus dilibatkan, termasuk orang tua siswa. Sebab, mereka yang mengetahui kondisi langsung kesehatan anak.
Puan menilai keterlibatan banyak pihak terkait dapat membantu pemerintah melihat berbagai kebutuhan dan kepentingan siswa, termasuk dengan melibatkan perwakilan orang tua dan guru.
Baca: Omicron Mengganas, Ketua DPR RI Minta Ada Evakuasi PTM 100 Persen
"Jadi, selain epidemiolog, kita harus meminta masukan dari pihak-pihak yang setiap harinya berinteraksi dengan anak," kata Puan dilansir dari
antaranews.com, Rabu (2/2/2022)
Puan juga mengatakan bahwa aspek kesehatan harus dijadikan indicator utama dalam pertimbangan evaluasi PTM. Hal itu lantara keselamatan anak-anak harus menjadi yang utama.
Baca: Masuk Level 2, Kota Magelang Batal Gelar PTM 100 Persen
"Hasil evaluasi ini akan menjawab urgensi pelaksanaan PTM, terutama dalam kondisi peningkatan penyebaran Covid-19 di Indonesia," katanya.
Puan mengimbau masyarakat agar terus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, juga dengan mengurangi aktivitas di luar rumah apabila dirasa tidak terlalu penting.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
antaranews.com
