meminta agar sekolah yang sudah melaksanaan pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, segera untuk dievaluasi. Mengingat, saat ini kass omicron semakin mengganas dan tak terkendali.
Evaluasi itu juga dalam rangka untuk mempertimbangkan kesehatan anak atau peserta didik. Mengingat, belum semua anak yang mengikuti PTM itu juga telah dilakukan vaksinasi.
“Sebagai orang tua, saya cukup senang anak-anak kita sudah bisa belajar dan berinteraksi bersama teman sebayanya di sekolah,” kata Puan dilansir dari
, Rabu (2/2/2022).
Namun, diakuinya bahwa meningkatkan kasus covid-19 ini juag menghawatirkan para orang tua. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang merasa hawatir karena itu.
“Kenaikan kasus covid-19 varian omicron di Indonesia membuat khawatir orang tua murid terhadap kondisi anaknya karena sekolah telah menjadi klaster penyebaran covid-19," kata Puan.
Pihaknya pun berharap agar evaluasi PTM, khususnya di daerah-daerah yang sudah memberlakukan sekolah tatap muka 100 persen, memprioritaskan aspek kesehatan anak.Meski begitu, kebutuhan anak dari sisi kognitif juga diminta menjadi indikator pertimbangan.
"Karena saya banyak menerima aduan dari guru-guru, bahwa dampak PJJ memang terasa sekali terhadap pendidikan anak. Apakah memungkinkan apabila pelaksanaan PTM menyesuaikan dengan level PPKM daerah masing-masing," katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_267018" align="alignleft" width="880"]

Puan Maharani, Ketua DPR RI. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Ketua DPR RI
Puan Maharani meminta agar sekolah yang sudah melaksanaan pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, segera untuk dievaluasi. Mengingat, saat ini kass omicron semakin mengganas dan tak terkendali.
Evaluasi itu juga dalam rangka untuk mempertimbangkan kesehatan anak atau peserta didik. Mengingat, belum semua anak yang mengikuti PTM itu juga telah dilakukan vaksinasi.
“Sebagai orang tua, saya cukup senang anak-anak kita sudah bisa belajar dan berinteraksi bersama teman sebayanya di sekolah,” kata Puan dilansir dari
Antaranews.com, Rabu (2/2/2022).
Baca: Masuk Level 2, Kota Magelang Batal Gelar PTM 100 Persen
Namun, diakuinya bahwa meningkatkan kasus covid-19 ini juag menghawatirkan para orang tua. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang merasa hawatir karena itu.
“Kenaikan kasus covid-19 varian omicron di Indonesia membuat khawatir orang tua murid terhadap kondisi anaknya karena sekolah telah menjadi klaster penyebaran covid-19," kata Puan.
Baca: 12 Siswa dan Guru Positif Covid, PTM SMA Warga Surakarta Dihentikan
Pihaknya pun berharap agar evaluasi PTM, khususnya di daerah-daerah yang sudah memberlakukan sekolah tatap muka 100 persen, memprioritaskan aspek kesehatan anak.
Meski begitu, kebutuhan anak dari sisi kognitif juga diminta menjadi indikator pertimbangan.
Baca:Omicron Masuk Jateng, Ganjar Ingatkan Satgas Sekolah Awasi PTM
"Karena saya banyak menerima aduan dari guru-guru, bahwa dampak PJJ memang terasa sekali terhadap pendidikan anak. Apakah memungkinkan apabila pelaksanaan PTM menyesuaikan dengan level PPKM daerah masing-masing," katanya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Antaranews.com