Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Pemerintah telah menggelontorkan duit sebesar Rp 3,6 triliun untuk menyubsidi minyak goreng hingga enam bulan kedepan. Duit tersebut diberikan langsung kepada produsen agar harga jual minyak goreng Rp 14 ribu per liter di pasaran.

Namun, kebijakan tersebut belum sampai kepada masyarakat umum. Di pasar tradisional, masih banyak masyarakat yang membeli minyak goreng seharga Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Padahal, kebijakan itu sudah berlangsung dua pekan lebih.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebelumnya menduga bahwa langkanya minyak goreng murah di tingkat masyarakat itu, bukan semata-mata karena panic buying, tetapi ada dugaan permainan kartel.

Baca: Baru Buka Setengah Jam, Minyak Goreng di Ada Pati Ludes Diserbu Emak-Emak

Komisioner KPPU Ukay Karyadi mengatakan, kartel tersebut terlihat dari kompaknya para produsen CPO dan minyak goreng yang menaikkan harga minyak goreng. Para produsen minyak selama ini berdalih kenaikan harga akibat lonjakan harga CPO dunia. Menurut pengusaha minyak goreng, mereka harus membeli CPO dengan harga pasar internasional sebelum mengolahnya menjadi minyak goreng.

Baca: Di Kudus, Merek Minyak Goreng Ini Kosong

Alasan tersebut, menurut Ukay, kurang masuk akal. Ini lantaran perusahaan minyak goreng besar di Indonesia juga memiliki perkebunan kelapa sawit milik sendiri yang berada di atas tanah milik negara yang didapat melalui HGU.
Terkait persoalan minyak goreng ini, diasumsikan pula karena adanya kartel mafia yang bermain. Dalam hal ini, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan, di Kemendag tidak melihat adanya indikasi kartel dari masalah tingginya harga minyak goreng.Baca: Minyak Goreng Curah Belum Sesuai HET, Ini Alasannya“Soal kartel nanti KPPU yang menindaklanjuti kalau itu memang ada. Namun, pemerinah pada posisi tidak meneliti itu. Fokusnya, saat ini segera mengambil kebijakan untuk menyiapkan harga minyak goreng murah bagi masyarakat,” ujarnya dilansir dari Kompas.com, Rabu (2/2/2022). Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler