Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Rencana pemerintah untuk mengganti gas Elpiji dengan dimetil eter (DME) terus di kebut. Bahkan tahun ini pemerintah akan menyetop impor gas elpiji hingga 50 persen.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, penyetopan impor elpiji iku akan dilakukan dalam kurun waktu 2022-2023.

"Target satu tahun sampai dua tahun ini minimal 50 persen impor LPG kita bisa dijadikan hilirisasi dalam negeri lewat bahan baku batu bara," ungkap Bahlil dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin(31/1/2022).

Ia menjelaskan terdapat proyek gasifikasi batu bara di Sumatera Selatan (Sumsel) yang dapat menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dari bahan baku 6 juta batu bara kalori rendah.

BacaPemerintah Bakal Ganti LPG dengan DME

"Kami groundbreaking investasi dari AS Air Products & Chemicals, tahun ini harus tereksekusi US$15 miliar," kata Bahlil.
Upaya untuk menyetop impor elpiji itu merespon dari pernyataan Presiden Jokowi langaran impor mencapai Rp 80 triliun.BacaHarga Elpiji Nonsubsidi Indonesia Lebih Murah Daripada Negara-Negara IniBahkan, nilai impor itu masih harus disubsidi lagi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp60 triliun hingga Rp70 triliun supaya bisa dinikmati masyarakat dengan harga murah."Ini upaya berama yang harus kami lakukan. Kalau 50 persen kita stop impor, maka perlahan masyarakat bisa memggunakan DME sebagai pengganti Elpiji untuk kebutuhan rumah tangga," terangnya.Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler