di Indonesia terus mengalami lonakan. bahkan hingga Minggu (30/1/2022), kasus aktif mencapai 61.718 orang. Karena itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut bahwa Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban mengatakan, lonjakan kasus harian itu menjadi penanda awal bahwa Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga Covis-19. Apalagi, sebelumnya sudah diprediksi bahwa kenaikan akan terjadi pada pertengahan Februari hingga akhir Maret tahun ini.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan
, Senin (31/1/2022).
Meski kenaikan terlihat signifikan, Prof Zubairi meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga kewaspadaan penularan. Lebih utama lagi adalah dengan tetap menerapkan protocol kesehatan.
"Kita bisa atasi sebelum menjadi lebih buruk. Pemutusan penularan harus dilakukan cepat dan efisien," pesannya.Dia juga menambahkan bahwa Indonesia saat ini memang berada dalam situasi sulit. Covid-19 belum bisa terselesaikan secara tuntas, lantaran varian bar uterus mencul dengan proses persecaran yang cukup cepat.
"Kita masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada," pungkasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_253426" align="alignleft" width="880"]

Polisi di Blora melakukan edukasi protokol kesehatan dalam Operasi Zebra Candi 2021. (MURIANEWS/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Kasus
Covid-19 di Indonesia terus mengalami lonakan. bahkan hingga Minggu (30/1/2022), kasus aktif mencapai 61.718 orang. Karena itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut bahwa Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban mengatakan, lonjakan kasus harian itu menjadi penanda awal bahwa Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga Covis-19. Apalagi, sebelumnya sudah diprediksi bahwa kenaikan akan terjadi pada pertengahan Februari hingga akhir Maret tahun ini.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan
positivity rate juga, plus klaster," terang Zubairi dilansir dari
detik.com, Senin (31/1/2022).
Baca: Lestari Moerdijat: Omicron Jadikan Pemicu Jalani Kenormalan Baru
Meski kenaikan terlihat signifikan, Prof Zubairi meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga kewaspadaan penularan. Lebih utama lagi adalah dengan tetap menerapkan protocol kesehatan.
Baca: Orang dengan Kondisi Ini Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19 Dulu
"Kita bisa atasi sebelum menjadi lebih buruk. Pemutusan penularan harus dilakukan cepat dan efisien," pesannya.
Dia juga menambahkan bahwa Indonesia saat ini memang berada dalam situasi sulit. Covid-19 belum bisa terselesaikan secara tuntas, lantaran varian bar uterus mencul dengan proses persecaran yang cukup cepat.
Baca: Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Pati, Bupati: Belum Tahu Omicron atau Tidak
"Kita masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada," pungkasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com