Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa
, mempunyai arti tersendiri atas penamaan Ibu Kota Nusantara. dalam versinya, Ibu Kota Nusantara mengandung nilai perpaduan natara santri dan pemerintah.
"Nusantara diartikan sebagai NU, santri, pemerintah dan rakyat," kata Gus Yahya dilansir dari
, Senin (31/1/2022).
Gus Yahya mengatakan saat ada rencana pemindahan ibu kota, banyak daerah yang mengusulkan diri untuk menjadi calon ibu kota negara.
"Masyarakat Sepaku tidak pernah berpikir menjadi ibu kota negara," ujar Gus Yahya.
Menurut Yahya pemilihan Penajam Paser Utara sebagai ibu kota Nusantara merupakan berkah dari iman dan amal saleh yang dilakukan selama ini.
Dia pun mengutip ayat Alquran yakni, barangsiapa beramal saleh, laki-laki maupun perempuan dan dia beriman, maka sungguh Allah akan mengaruniakan kehidupan yang menyenangkan.
Gus Yahya pun mengingatkan akan karunia itu disyukuri dengan tidak menghilangkan sebab dari datangnya nikmat."Kehidupan lebih baik dan lebih nyaman, dikaruniakan karena ada sebabnya, jangan sampai kita menghilangkan sebab itu," kata dia.Yahya mengatakan sebab datangnya karunia itu karena seluruh masyarakat beramal saleh dan dalam keadaan beriman.
Dia juga berdoa semoga berkah itu tidak putus-putus untuk semuanya, untuk warga NU, umat Islam, Indonesia dan kemanusiaan yang lebih mulia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_260541" align="alignleft" width="880"]

KH Yahya Cholil Staquf. (VIVA/M Ali Wafa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa
Gus Yahya, mempunyai arti tersendiri atas penamaan Ibu Kota Nusantara. dalam versinya, Ibu Kota Nusantara mengandung nilai perpaduan natara santri dan pemerintah.
"Nusantara diartikan sebagai NU, santri, pemerintah dan rakyat," kata Gus Yahya dilansir dari
CNNIndonesia.com, Senin (31/1/2022).
Gus Yahya mengatakan saat ada rencana pemindahan ibu kota, banyak daerah yang mengusulkan diri untuk menjadi calon ibu kota negara.
"Masyarakat Sepaku tidak pernah berpikir menjadi ibu kota negara," ujar Gus Yahya.
Baca: Pastikan Tidak Ada Masalah, Kapolri Tinjau Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Menurut Yahya pemilihan Penajam Paser Utara sebagai ibu kota Nusantara merupakan berkah dari iman dan amal saleh yang dilakukan selama ini.
Dia pun mengutip ayat Alquran yakni, barangsiapa beramal saleh, laki-laki maupun perempuan dan dia beriman, maka sungguh Allah akan mengaruniakan kehidupan yang menyenangkan.
Baca: Muslim Jepara Kutuk Putusan Trump Akui Yerusalem Ibukota Israel
Gus Yahya pun mengingatkan akan karunia itu disyukuri dengan tidak menghilangkan sebab dari datangnya nikmat.
"Kehidupan lebih baik dan lebih nyaman, dikaruniakan karena ada sebabnya, jangan sampai kita menghilangkan sebab itu," kata dia.
Yahya mengatakan sebab datangnya karunia itu karena seluruh masyarakat beramal saleh dan dalam keadaan beriman.
Baca: Bikin Penasaran, Ini Yang Dibangun Pertama Ibu Kota Nusantara
Dia juga berdoa semoga berkah itu tidak putus-putus untuk semuanya, untuk warga NU, umat Islam, Indonesia dan kemanusiaan yang lebih mulia.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com