Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Komnas HAM menyebut korban tewas akibat dari kerangkeng perbudakan milik Bupati Langkat Terbit Rencana Panangin Angin lebih dari satu. Hal itu berdasarkan hasil investigasi sementara Komnas HAM.

Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam mengatakan, dalam kerangkeng utu diduga juga terjadi aksi penganiayaan. Hanya saja, pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut.

"Yang meninggal lebih dari satu. Kami menelusuri dapat, Polda juga dapat dengan korban yang berbeda," katanya dilanair dari detik.com, Sabtu (29/1/2022).

BacaMenyoal Kerangkeng Perbudakan, LPSK Sebut Ada Korban Tewas Dianiaya

Kemudian, kerangkeng menueut pengakuan Bupati Langkat sebagai tempat rehabilitasi narkoba, namun Komnas HAM masih memberikan catatan lain.

BacaSelain Kerangkeng, Bupati Langkat Punya Satwa Langka yang Dilindungi Negara

"Faktanya kita temukan yang terjadi rehabilitasi yang cara melakukan rehabilitasinya penuh dengan catatan-catatan kekerasan, sampai hilangnya nyawa," ucap Choirul.Dia juga membenarkan soal pria yang terekam dengan wajah lebam di kerangkeng di rumah Terbit Rencana itu. Choirul mengatakan pria itu merupakan korban dari penganiayaan.BacaKerangkeng Perbudakan Milik Bupati Langkat Tak Mengantongi Izin"Informasi soal peristiwa apa yang dialami oleh orang yang muncul wajahnya di video tersebut dan solid, apa yang terjadi, itu bagian yang tadi kami sampaikan salah satu yang mendapatkan kekerasan," jelasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler