(IKN) yang telah diberikan nama Nusantara. Pemilihan Kaltim itu mempunyai alasan yang cukup mendasar.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur didasarkan atas beberapa pertimbangan.
Suharso mengatakan, pemilihan lokasi di Kaltim itu lantaran lokasinya sangat strategis, yakni berada di tengah-tengah wilayah Indonesia yang dilewati alur laut kepulauan Indonesia di selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut taman nasional dan regional.
Kedua, lokasi di sana memiliki infrastruktur yang disebut relatif lengkap. Di kaltim terdapat bandara, Pelabuhan dan jalan yang lebih baik. Di sampig itu infrastruktur lain seperti energi dan air minum yang memadai.
Alasan ketiga dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru karena berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang. Dua kota itu adalah kota Balikpapan dan kota Samarinda.
Lasan keempat adalah karena di Kaltim terdapat ketersediaan lahan yang dikuasai pemerintah cukup memadai. Sehingga nantinya tidak begitu banyak membutuhkan pembebasan lahan milik warga.
Lokasi Kaltim yang hendak menkadi IKN baru tersebut, dinilai juga minim resiko bencana, seperti tanah longsor, banjir dan puting beliung.Baca:
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur disebut sebagai strategi untuk merealisasikan visi Indonesia 2045 yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan Indonesia. Lokasi itu akan jadi mesin penggerak perekonomian dan penguatan rantai nilai domestik di seluruh kawasan Timur Indonesia."Pembangunan IKN menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi dan inovasi teknologi. Ibu kota negara (baru) juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang berkelanjutan," tutup Suharso. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_266191" align="alignleft" width="880"]

Jokowi saat meninjau lokasi IKN (kompas.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi lokasi yang dipilih pemerintah untuk
Ibu Kota Negara (IKN) yang telah diberikan nama Nusantara. Pemilihan Kaltim itu mempunyai alasan yang cukup mendasar.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur didasarkan atas beberapa pertimbangan.
1. Lokasinya Sangat Strategis
Suharso mengatakan, pemilihan lokasi di Kaltim itu lantaran lokasinya sangat strategis, yakni berada di tengah-tengah wilayah Indonesia yang dilewati alur laut kepulauan Indonesia di selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut taman nasional dan regional.
Baca:
Ngeri! Harga Tanah di Sekitar Ibu Kota Negara Baru Meningkat 10 Kali Lipat
2. Memiliki Infrastruktur Lengkap
Kedua, lokasi di sana memiliki infrastruktur yang disebut relatif lengkap. Di kaltim terdapat bandara, Pelabuhan dan jalan yang lebih baik. Di sampig itu infrastruktur lain seperti energi dan air minum yang memadai.
3. Berdekatan dengan dua kota pendukung
Alasan ketiga dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru karena berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang. Dua kota itu adalah kota Balikpapan dan kota Samarinda.
Baca:
Sah! RUU Ibu Kota Negara Ditetapkan Jadi UU
4. Ketersediaan Lahan
Lasan keempat adalah karena di Kaltim terdapat ketersediaan lahan yang dikuasai pemerintah cukup memadai. Sehingga nantinya tidak begitu banyak membutuhkan pembebasan lahan milik warga.
5. Minim Resiko Bencana
Lokasi Kaltim yang hendak menkadi IKN baru tersebut, dinilai juga minim resiko bencana, seperti tanah longsor, banjir dan puting beliung.
Baca:
Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara Baru, Begini Alasannya
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur disebut sebagai strategi untuk merealisasikan visi Indonesia 2045 yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan Indonesia. Lokasi itu akan jadi mesin penggerak perekonomian dan penguatan rantai nilai domestik di seluruh kawasan Timur Indonesia.
"Pembangunan IKN menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi dan inovasi teknologi. Ibu kota negara (baru) juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang berkelanjutan," tutup Suharso.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com