Pemerintah telah menyepakati penganggaran Rp 451 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2022. Hal ini setelah dalam kurun waktu dua tahun ini Indonesia masih berjuang untuk melawan pandemi covid-19.
"Pemulihan ekonomi nasional ini disiapkan di tahun 2022 sebesar Rp451 triliun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dilansir dari
, Senin (17/1/2022).
Airlangga menjelaskan, ada 3 sektor yang akan disasar oleh anggaran PEN tahun ini, yakni penanganan kesehatan, perlindungan sosial, dan insentif fiskal.
Dari segi perlindungan sosial, penerima bantuan sosial pada tahun ini diklaim bakal diperluas menjadi 2,76 juta orang. Masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan Rp 600.000.
Airlangga menyebut, penyaluran bantuan sosial bakal segera dilakukan.
Dari segi insentif fiskal, Airlangga menjelaskan soal perpanjangan Pajak Penambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga Juni 2022.Pada sektor properti, PPN DTP akan diterapkan sebesar 50 persen untuk rumah tapak maupun susun senilai Rp 2 miliar.Sementara itu, untuk rumah tapak maupun susun Rp 2-5 miliar, PPN DTP hanya 25 persen.Pada sektor otomotif, Jokowi disebut telah menyetujui fasilitas PPNBM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah) yang ditanggung pemerintah secara bertahap.“Khusus sektor otomotif dengan harga penjualan di bawah Rp 200 juta atau LCGC (Low Cost Green Car)," ungkap Airlangga.Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_259715" align="alignleft" width="960"]

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (facebook.com/AirlanggaHartarto/photos)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Pemerintah telah menyepakati penganggaran Rp 451 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2022. Hal ini setelah dalam kurun waktu dua tahun ini Indonesia masih berjuang untuk melawan pandemi covid-19.
"Pemulihan ekonomi nasional ini disiapkan di tahun 2022 sebesar Rp451 triliun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dilansir dari
Kompas.com, Senin (17/1/2022).
Airlangga menjelaskan, ada 3 sektor yang akan disasar oleh anggaran PEN tahun ini, yakni penanganan kesehatan, perlindungan sosial, dan insentif fiskal.
Baca:
Duh! Penipuan Modus Teman Minta Pulsa Kembali Marak di Brebes
Dari segi perlindungan sosial, penerima bantuan sosial pada tahun ini diklaim bakal diperluas menjadi 2,76 juta orang. Masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan Rp 600.000.
Airlangga menyebut, penyaluran bantuan sosial bakal segera dilakukan.
Baca:
Korupsi Dana Bansos Rp 1 M, Eks Bupati Yalimo Jadi Tersangka
“Pak Presiden juga setuju bahwa untuk perlindungan sosial akan dilakukan
frontloading (penerbitan di awal) di kuartal pertama," ucapnya.
Dari segi insentif fiskal, Airlangga menjelaskan soal perpanjangan Pajak Penambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga Juni 2022.
Pada sektor properti, PPN DTP akan diterapkan sebesar 50 persen untuk rumah tapak maupun susun senilai Rp 2 miliar.
Sementara itu, untuk rumah tapak maupun susun Rp 2-5 miliar, PPN DTP hanya 25 persen.
Pada sektor otomotif, Jokowi disebut telah menyetujui fasilitas PPNBM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah) yang ditanggung pemerintah secara bertahap.
“Khusus sektor otomotif dengan harga penjualan di bawah Rp 200 juta atau LCGC (Low Cost Green Car)," ungkap Airlangga.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Kompas.com