Hal ini setelah sebelumnya beredar kabar bahwa vaksin Sinovac tak bisa tangkal Omicron.
, Manajer insiden WHO Abdi Mahamud mengungkapkan, tiga dosis Sinovac tidak menghasilkan antibodi yang cukup untuk mencegah infeksi dari varian baru.
Varian Omicron bisa menghindari antibodi dan menyebabkan infeksi. Namun, vaksin Covid-19 masih bisa melindungi terhadap penyakit parah, rawat inap, hingga kematian.
"Prediksi kami adalah perlindungan terhadap rawat inap yang parah dan kematian (dari Omicron) akan dipertahankan," katanya, Jumat (7/1/2022).
Menurutnya prediksi ini juga berlaku untuk vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac yang digunakan di China, wilayah dengan kasus Omicron rendah."Tantangannya bukanlah vaksin tetapi vaksinasi dan menjangkau populasi yang rentan itu," tegasnya.Baca :
Dia menegaskan, apabila ada kesimpulan bahwa Omicron membutuhkan vaksin khusus, itu masih terlalu dini. Lantaran itu masih butuh koordinasi global, tidak hanya sebatas pada produsen vaksin semata.Penulis : Cholis AnwarEditor : Cholis AnwarSumber :
[caption id="attachment_258482" align="alignleft" width="880"]

Tenaga kesehatan (nakes) menyiapkan vaksin Covid-19. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Kabar baik datang dari dunia kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut vaksin sinovac masih efektif untuk melawan Covid-19 varian baru Omicron.
Hal ini setelah sebelumnya beredar kabar bahwa vaksin Sinovac tak bisa tangkal Omicron.
Dilanair dari
detik.com, Manajer insiden WHO Abdi Mahamud mengungkapkan, tiga dosis Sinovac tidak menghasilkan antibodi yang cukup untuk mencegah infeksi dari varian baru.
Baca:
Tahun Depan, Sinovac Hanya untuk Anak 6-11 Tahun
Varian Omicron bisa menghindari antibodi dan menyebabkan infeksi. Namun, vaksin Covid-19 masih bisa melindungi terhadap penyakit parah, rawat inap, hingga kematian.
"Prediksi kami adalah perlindungan terhadap rawat inap yang parah dan kematian (dari Omicron) akan dipertahankan," katanya, Jumat (7/1/2022).
Baca :
BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun
Menurutnya prediksi ini juga berlaku untuk vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac yang digunakan di China, wilayah dengan kasus Omicron rendah.
"Tantangannya bukanlah vaksin tetapi vaksinasi dan menjangkau populasi yang rentan itu," tegasnya.
Baca :
Cegah Penyebaran Omicron, Indonesia Tutup Sementara Pintu Masuk WNA dari 14 Negara
Dia menegaskan, apabila ada kesimpulan bahwa Omicron membutuhkan vaksin khusus, itu masih terlalu dini. Lantaran itu masih butuh koordinasi global, tidak hanya sebatas pada produsen vaksin semata.
Penulis : Cholis Anwar
Editor : Cholis Anwar
Sumber :
detik.com