Eijkman Melebur dengan BRIN, Bagaimana Nasib Vaksin Merah Putih?
Murianews
Senin, 3 Januari 2022 08:22:55
MURIANEWS, Jakarta- Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman resmi melebur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peleburan itu sekaligus juga mempunyai nama baru, yakni Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman. Lalu bagaimana nasib vaksin merah putih yang saat ini tengah dikembangkan?
Kendati sudah melebur dengan BRIN, Eijkman memastikan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) Merah Putih tetap berlanjut. vaksin Covid-19 dengan platform sub unit protein rekombinan itu masih dalam proses pengembangan dengan sponsor PT Bio Farma (Persero).
"Vaksin Merah Putih masih berjalan, yang berbasis sel ragi atau yeast dalam proses pengembangan lebih lanjut di Bio Farma. Tingkat produksinya juga sudah sesuai dengan taraf yang diisyaratkan pihak industri dalam hal ini Bio Farma," kata Pelaksana tugas Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto seperti dikutip dari
CNNIndonesia.com, Senin (3/1/2022).
Pengembangan vaksin merah putih sendiri tentunya dengan harapan antibodi yang dihasilkan setelah vaksinasi akan bekerja untuk mencegah penempelan virus pada sel manusia. Selain itu juga terjadi pelepasan materi genetik virus ke dalam sel manusia.
Masih dari CNNindonesia.com, Eijkman berhasil melakukan amplifikasi gen penyandi protein S dan N dari virus SARS-CoV-2 isolat Indonesia. Bahkan Lembaga ini telah melakukan transfer gen S dan N dari vektor pembawa ke vektor ekspresi galur sel mamalia.
Saat ini pengembangan vaksin Eijkman masih menunggu sel-sel mamalia tersebut menghasilkan antigen berupa protein rekombinan yang diharapkan. Dalam hal ini, antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan terhadap virus SARS-CoV-2.
"Vaksin Merah Putih yang berbasis sel mamalia juga akan dilanjutkan ke tahap karakterisasi sel dan protein, serta formulasi vaksinnya," lanjut Wien.Untuk diketahui, LBM Eijkman sebelumnya dinyatakan resmi melebur bersama BRIN dengan nama baru menjadi PRBM Eijkman. Lembaga ini merupakan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran.Sebelum bergabung dengan BRIN, Eijkman berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Penulis : Cholis AnwarEditor : Cholis AnwarSumber :
cnnindonesia.com
[caption id="attachment_261959" align="alignleft" width="880"]

Gedung Lembaga Eijkmen (Foto:Media Indonesia)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman resmi melebur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peleburan itu sekaligus juga mempunyai nama baru, yakni Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman. Lalu bagaimana nasib vaksin merah putih yang saat ini tengah dikembangkan?
Kendati sudah melebur dengan BRIN, Eijkman memastikan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) Merah Putih tetap berlanjut. vaksin Covid-19 dengan platform sub unit protein rekombinan itu masih dalam proses pengembangan dengan sponsor PT Bio Farma (Persero).
"Vaksin Merah Putih masih berjalan, yang berbasis sel ragi atau yeast dalam proses pengembangan lebih lanjut di Bio Farma. Tingkat produksinya juga sudah sesuai dengan taraf yang diisyaratkan pihak industri dalam hal ini Bio Farma," kata Pelaksana tugas Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto seperti dikutip dari
CNNIndonesia.com, Senin (3/1/2022).
Pengembangan vaksin merah putih sendiri tentunya dengan harapan antibodi yang dihasilkan setelah vaksinasi akan bekerja untuk mencegah penempelan virus pada sel manusia. Selain itu juga terjadi pelepasan materi genetik virus ke dalam sel manusia.
Masih dari CNNindonesia.com, Eijkman berhasil melakukan amplifikasi gen penyandi protein S dan N dari virus SARS-CoV-2 isolat Indonesia. Bahkan Lembaga ini telah melakukan transfer gen S dan N dari vektor pembawa ke vektor ekspresi galur sel mamalia.
Saat ini pengembangan vaksin Eijkman masih menunggu sel-sel mamalia tersebut menghasilkan antigen berupa protein rekombinan yang diharapkan. Dalam hal ini, antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan terhadap virus SARS-CoV-2.
"Vaksin Merah Putih yang berbasis sel mamalia juga akan dilanjutkan ke tahap karakterisasi sel dan protein, serta formulasi vaksinnya," lanjut Wien.
Untuk diketahui, LBM Eijkman sebelumnya dinyatakan resmi melebur bersama BRIN dengan nama baru menjadi PRBM Eijkman. Lembaga ini merupakan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran.
Sebelum bergabung dengan BRIN, Eijkman berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Penulis : Cholis Anwar
Editor : Cholis Anwar
Sumber :
cnnindonesia.com