MURIANEWS, Jakarta – Wajah calon presiden 2024 mulai diterka pada 2021. Berbagai survei elektabilitas, tiga nama berada di posisi atas, yakni Menhan, Prabowo Subianto; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tensi politik menuju Pemilihan Presiden 2024 mulai memanas di tahun 2021 ini. Tiga nama itu mendapatkan pro-kontra yang sengit.
Ganjar dengan geger Banteng dan Celengnya, dan Anies digoyang terkait Formula E yang menjadi pro dan kontra. Sementara Prabowo, masih dihantui kasus pelanggaran ham yang selalu digembar-gemborkan kubu yang berseberangan dengannya.
Ada beberapa nama juga yang muncul, seperti Menparekraf, Sandiaga Uno; Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur Jabar, Ridwan Kamil; dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
[caption id="attachment_240494" align="alignleft" width="1280"]

Presiden Jokowi (Instagram/@jokowi)[/caption]
Muncul Wacana Jokowi Tiga PeriodeWacana ini pertama kali dilantangkan, M Qodari. Direktur Indo Barometer M Qodari disebut-sebut sebagai penggagas pasangan Jokowi - Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Diketahui, tujuan M Qodari mendukung Jokowi 3 periode untuk menghindari polarisasi atau perpecahan pada 2024, seperti dilansir
TribunKaltim.com.
Wacana itu pertama kali dilontarkan Penasehan Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Seknas Jokpro) 2024 itu pada Februari 2021.
Pada Juli 2021, wacana itu kembali digaungkan. Muhammad Qodari menyebutkan, amandemen UUD 1945 masih berpeluang dan sangat mungkin dilakukan untuk mewujudkan Jokowi tiga periode.
Baca juga: Presiden Tiga Periode, PDI-P: Sejak Awal Kami Taat KonstitusiMelalui Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto wacana masa jabatan presiden tiga periode pun ditolak partai berlogo banteng moncong putih itu. Hasto mengatakan, sejak awal PDI-P telah taat pada pada konstitusi. Di samping itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah berkali-kali menegaskan penolakan wacana masa jabatan presiden tiga periode itu.
“Ketika Bapak Jokowi dilantik sebagai presiden, salah satu sumpahnya itu menegaskan untuk taat kepada perintah konstitusi dan menjalankan undang-undang dengan selurus-lurusnya, sehingga tidak ada gagasan dari PDI Perjuangan tentang jabatan presiden tiga periode atau perpanjangan masa jabatan,” Hasto, dikutip dari
Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).
[caption id="attachment_124768" align="alignleft" width="880"]

Bambang Wuryanto, Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng. (Istimewa)[/caption]
Banteng Vs CelengKapal relawan Jokowi pecah usai Hasto menegaskan untuk menolak wacana Jokowi tiga periode. Sebagian menunggu keputusan PDIP, ada juga yang kemudian beralih mendukung dan mendeklarasikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Deklarasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden 2024 pun dilakukan. Dua gerbong relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan dukungannya ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon Presiden 2024.
Relawan Seknas Jokowi Jateng lebih dulu menyatakan dukungan itu dan terbaru relawan Jokowi Mania atau JoMan.
Melansir
Detikcom, pada rapat Pimpinan Nasional Relawan Seknas Jokowi pada Juni 2021, Jokowi sempat menyinggung soal relawan yang ‘seksi’ dan mulai ditarik para bakal capres 2024.
Saat itu, Jokowi juga mengaku dihujani pertanyaan dari para relawannya terkait arahan dukungan di Pilpres 2024. Jokowi pun meminta para relawannya bersabar.
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang ‘Pacul’ Wuryanto kemudian menyikapi aksi para relawan dan oknum kader PDIM yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024 sebagai celeng.
Baca juga: Geger Banteng vs Celeng, Begini Sikap GanjarIa menyebut kader tersebut keluar dari barisan karena tidak menaati arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang melarang kader menggelar deklarasi kepada tokoh manapun sebagai capres pada Pilpres 2024.
“Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” tegas Bambang, Sabtu (9/10/2021) lalu.
Isu banteng-celeng ini pun membuat geger ditubuh PDIP. Salah satu yang paling ketara adalah mundurnya Ketua DPC PDIP Salatiga, Teddy Sulistiono yang mendadak ditengah isu banteng-celeng. Bambang Pacul menapik, kemunduran Teddy akibat geger banteng-celeng.
Isu banteng-celeng ini pun membuat geger ditubuh PDIP. Salah satu yang paling ketara adalah mundurnya Ketua DPC PDIP Salatiga, Teddy Sulistiono yang mendadak ditengah isu banteng-celeng. Bambang Pacul menapik, kemunduran Teddy akibat geger banteng-celeng. [caption id="attachment_231570" align="alignleft" width="880"]

Baliho Puan Maharani juga terpampang di Demak, Jawa Tengah. Ketua PDIP Demak Fahrudin Bisri Slmaet (FBS) menepis ada instruksi dan menyebut pemasangan baliho ini sebagai inisiatif kader (Foto: Mochamad Saifudin/detikcom)[/caption]
Dari Kepak Sayap Kebhinekaan sampai Bantuan BerasMelupakan geger banteng-celeng, PDIP agaknya mulai memanaskan mesin untuk mendongkrak elektabilitas calon Presiden 2024 yang disiapkan, yakni Puan Maharani.Putri mahkota PDIP itu kini menjadi Ketua DPR RI. Meski memiliki jabatan mentereng, survei elektabilitas Puan Maharani di Pilpres 2024 masih belum memuaskan.Berbagai upaya dilakukan, seperti pemasangan baliho bergambar Puan Maharani dengan tagline ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’. Baliho itu hampir tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Hiasi Kota Demak, Begini Kata Ketua PDIPTerbaru, mbak Puan juga mengintruksikan untuk mengedarkan bantuan beras dan sembako pada kader PDIP maupun warga yang terdampak Covid-19. Tentunya, bantuan tersebut dikemas dengan memasang foto dirinya.Namun, berdasarkan survei Indometer, elektabilitas Puan Maharani masih tercecer. Namanya, masih kalah jauh dari Menhan Prabowo Subiant, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.Belakangan, PDIP menyebut pemasangan baliho dan pembagian bantuan beras itu tak ada kaitannya dengan kampanye Pilpres 2024. Itu diungkapkan Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa di Gedung DPC PDIP Kudus, Jumat (31/12/2021). [caption id="attachment_236985" align="alignleft" width="1024"]

Spanduk Anies Baswedan For Presiden 2024.(DETIKCOM/Rengga Sancaya)[/caption]
Wajah lainnya, dari Selebaran, Baliho hingga Ijma Ulama SettinganSelain Ganjar Pranowo, ada beberapa nama sempat muncul dan dideklarasikan untuk maju di Pilpres 2024. Nama-nama itu, adalan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menhparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dan Gubernur DKI Anies Baswedan.Selebaran acara deklarasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat beredar di media sosial. Flyer itu pun menjadi perbincangan warganet. Namun, belakangan pihak Luhut membantah jika selebaran itu berasal darinya.Kemudian, Sandiaga Uno pernah dideklarasikan untuk maju di Pilpres 2024. Dia didukung para ulama yang tergabung dalam forum Ijma’ Ulama Jawa Barat. Namun, belakangan Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad menuding deklarasi itu hanya settingan.Sandiaga Uno akhirnya buka suara perihal tudingan merekayasa Ijtima Ulama. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu menegaskan saat ini hanya fokus pada kebangkitan sektor pariwisata Indonesia."Tanggapan saya adalah, tentunya sekarang saya fokusnya di Parekraf. Nggak kepikiran sama sekali untuk melakukan hal-hal yang lain," kata Sandiaga melalui video yang diterima
detikcom, Minggu (19/12/2021).
Baca juga: Luhut-Erick Dideklarasikan Maju Pilpres 2024Sandiaga menegaskan selalu memuliakan ulama. Dia menekankan, ulama merupakan panutannya."Tentunya saya selalu memuliakan ulama. Ulama itu waratsatul anbiya. Ulama itu adalah panutan saya dan kami sangat memuliakan dan panutan dari ulama-ulama," tuturnya.Kemudian, Anies Baswedan juga dideklarasikan untuk maju di Pilpres 2024. Deklarasi itu dilakukan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) di Gedung Joang 45, Jakarta, Rabu (20/10).Kelompok relawan ANIES mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju pada pemilihan presiden tahun 2024.Deklarasi juga datang dari Kediri. Puluhan warga yang mengatasnamakan Relawan Kediri Yakin Anies Terbaik atau RAKYAT, menggelar deklarasi dukungan terhadap Anis Baswedan, Kamis (23/12/2021). Warga mendukung Gubernur Jakarta tersebut untuk maju dalam Pilpres tahun 2024 mendatang. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_261778" align="alignleft" width="750"]

Ilustrasi The Next Presiden 2024. (dok. Kompas.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Wajah calon presiden 2024 mulai diterka pada 2021. Berbagai survei elektabilitas, tiga nama berada di posisi atas, yakni Menhan, Prabowo Subianto; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tensi politik menuju Pemilihan Presiden 2024 mulai memanas di tahun 2021 ini. Tiga nama itu mendapatkan pro-kontra yang sengit.
Ganjar dengan geger Banteng dan Celengnya, dan Anies digoyang terkait Formula E yang menjadi pro dan kontra. Sementara Prabowo, masih dihantui kasus pelanggaran ham yang selalu digembar-gemborkan kubu yang berseberangan dengannya.
Ada beberapa nama juga yang muncul, seperti Menparekraf, Sandiaga Uno; Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur Jabar, Ridwan Kamil; dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
[caption id="attachment_240494" align="alignleft" width="1280"]

Presiden Jokowi (Instagram/@jokowi)[/caption]
Muncul Wacana Jokowi Tiga Periode
Wacana ini pertama kali dilantangkan, M Qodari. Direktur Indo Barometer M Qodari disebut-sebut sebagai penggagas pasangan Jokowi - Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Diketahui, tujuan M Qodari mendukung Jokowi 3 periode untuk menghindari polarisasi atau perpecahan pada 2024, seperti dilansir
TribunKaltim.com.
Wacana itu pertama kali dilontarkan Penasehan Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Seknas Jokpro) 2024 itu pada Februari 2021.
Pada Juli 2021, wacana itu kembali digaungkan. Muhammad Qodari menyebutkan, amandemen UUD 1945 masih berpeluang dan sangat mungkin dilakukan untuk mewujudkan Jokowi tiga periode.
Baca juga: Presiden Tiga Periode, PDI-P: Sejak Awal Kami Taat Konstitusi
Melalui Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto wacana masa jabatan presiden tiga periode pun ditolak partai berlogo banteng moncong putih itu. Hasto mengatakan, sejak awal PDI-P telah taat pada pada konstitusi. Di samping itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah berkali-kali menegaskan penolakan wacana masa jabatan presiden tiga periode itu.
“Ketika Bapak Jokowi dilantik sebagai presiden, salah satu sumpahnya itu menegaskan untuk taat kepada perintah konstitusi dan menjalankan undang-undang dengan selurus-lurusnya, sehingga tidak ada gagasan dari PDI Perjuangan tentang jabatan presiden tiga periode atau perpanjangan masa jabatan,” Hasto, dikutip dari
Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).
[caption id="attachment_124768" align="alignleft" width="880"]

Bambang Wuryanto, Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng. (Istimewa)[/caption]
Banteng Vs Celeng
Kapal relawan Jokowi pecah usai Hasto menegaskan untuk menolak wacana Jokowi tiga periode. Sebagian menunggu keputusan PDIP, ada juga yang kemudian beralih mendukung dan mendeklarasikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Deklarasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden 2024 pun dilakukan. Dua gerbong relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan dukungannya ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon Presiden 2024.
Relawan Seknas Jokowi Jateng lebih dulu menyatakan dukungan itu dan terbaru relawan Jokowi Mania atau JoMan.
Melansir
Detikcom, pada rapat Pimpinan Nasional Relawan Seknas Jokowi pada Juni 2021, Jokowi sempat menyinggung soal relawan yang ‘seksi’ dan mulai ditarik para bakal capres 2024.
Saat itu, Jokowi juga mengaku dihujani pertanyaan dari para relawannya terkait arahan dukungan di Pilpres 2024. Jokowi pun meminta para relawannya bersabar.
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang ‘Pacul’ Wuryanto kemudian menyikapi aksi para relawan dan oknum kader PDIM yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024 sebagai celeng.
Baca juga: Geger Banteng vs Celeng, Begini Sikap Ganjar
Ia menyebut kader tersebut keluar dari barisan karena tidak menaati arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang melarang kader menggelar deklarasi kepada tokoh manapun sebagai capres pada Pilpres 2024.
“Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” tegas Bambang, Sabtu (9/10/2021) lalu.
Isu banteng-celeng ini pun membuat geger ditubuh PDIP. Salah satu yang paling ketara adalah mundurnya Ketua DPC PDIP Salatiga, Teddy Sulistiono yang mendadak ditengah isu banteng-celeng. Bambang Pacul menapik, kemunduran Teddy akibat geger banteng-celeng.
[caption id="attachment_231570" align="alignleft" width="880"]

Baliho Puan Maharani juga terpampang di Demak, Jawa Tengah. Ketua PDIP Demak Fahrudin Bisri Slmaet (FBS) menepis ada instruksi dan menyebut pemasangan baliho ini sebagai inisiatif kader (Foto: Mochamad Saifudin/detikcom)[/caption]
Dari Kepak Sayap Kebhinekaan sampai Bantuan Beras
Melupakan geger banteng-celeng, PDIP agaknya mulai memanaskan mesin untuk mendongkrak elektabilitas calon Presiden 2024 yang disiapkan, yakni Puan Maharani.
Putri mahkota PDIP itu kini menjadi Ketua DPR RI. Meski memiliki jabatan mentereng, survei elektabilitas Puan Maharani di Pilpres 2024 masih belum memuaskan.
Berbagai upaya dilakukan, seperti pemasangan baliho bergambar Puan Maharani dengan tagline ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’. Baliho itu hampir tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Hiasi Kota Demak, Begini Kata Ketua PDIP
Terbaru, mbak Puan juga mengintruksikan untuk mengedarkan bantuan beras dan sembako pada kader PDIP maupun warga yang terdampak Covid-19. Tentunya, bantuan tersebut dikemas dengan memasang foto dirinya.
Namun, berdasarkan survei Indometer, elektabilitas Puan Maharani masih tercecer. Namanya, masih kalah jauh dari Menhan Prabowo Subiant, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Belakangan, PDIP menyebut pemasangan baliho dan pembagian bantuan beras itu tak ada kaitannya dengan kampanye Pilpres 2024. Itu diungkapkan Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa di Gedung DPC PDIP Kudus, Jumat (31/12/2021).
[caption id="attachment_236985" align="alignleft" width="1024"]

Spanduk Anies Baswedan For Presiden 2024.(DETIKCOM/Rengga Sancaya)[/caption]
Wajah lainnya, dari Selebaran, Baliho hingga Ijma Ulama Settingan
Selain Ganjar Pranowo, ada beberapa nama sempat muncul dan dideklarasikan untuk maju di Pilpres 2024. Nama-nama itu, adalan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menhparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Selebaran acara deklarasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat beredar di media sosial. Flyer itu pun menjadi perbincangan warganet. Namun, belakangan pihak Luhut membantah jika selebaran itu berasal darinya.
Kemudian, Sandiaga Uno pernah dideklarasikan untuk maju di Pilpres 2024. Dia didukung para ulama yang tergabung dalam forum Ijma’ Ulama Jawa Barat. Namun, belakangan Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad menuding deklarasi itu hanya settingan.
Sandiaga Uno akhirnya buka suara perihal tudingan merekayasa Ijtima Ulama. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu menegaskan saat ini hanya fokus pada kebangkitan sektor pariwisata Indonesia.
"Tanggapan saya adalah, tentunya sekarang saya fokusnya di Parekraf. Nggak kepikiran sama sekali untuk melakukan hal-hal yang lain," kata Sandiaga melalui video yang diterima
detikcom, Minggu (19/12/2021).
Baca juga: Luhut-Erick Dideklarasikan Maju Pilpres 2024
Sandiaga menegaskan selalu memuliakan ulama. Dia menekankan, ulama merupakan panutannya.
"Tentunya saya selalu memuliakan ulama. Ulama itu waratsatul anbiya. Ulama itu adalah panutan saya dan kami sangat memuliakan dan panutan dari ulama-ulama," tuturnya.
Kemudian, Anies Baswedan juga dideklarasikan untuk maju di Pilpres 2024. Deklarasi itu dilakukan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) di Gedung Joang 45, Jakarta, Rabu (20/10).
Kelompok relawan ANIES mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju pada pemilihan presiden tahun 2024.
Deklarasi juga datang dari Kediri. Puluhan warga yang mengatasnamakan Relawan Kediri Yakin Anies Terbaik atau RAKYAT, menggelar deklarasi dukungan terhadap Anis Baswedan, Kamis (23/12/2021). Warga mendukung Gubernur Jakarta tersebut untuk maju dalam Pilpres tahun 2024 mendatang.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi