Gus Yahya: Saya Tidak Mau Capres-Cawapres dari PBNU
Murianews
Jumat, 24 Desember 2021 18:01:11
MURAINEWS, Jakarta - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya pernah menyatakan tak mau ada calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ungkapan itu disampaikan sebelum ia terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke 34 NU. Itu diutarakannya dalam sebuah wawancara pada 10 November 2021 lalu.
Saat itu, ia menjawab pertanyaan terkait sorotan publik terhadap PBNU. Di mana, publik menilai PBNU sarat dengan politik praktis di 2019 lalu. Lebih lagi, kini telah mendekati tahun politik 2024.
“Saya bilang sejak awal saya ndak mau menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. Saya tidak mau ada calon presiden dan calon wakil presiden dari PBNU. Supaya apa? Supaya PBNU tetap dalam posisi menjadi penyanggah di 2024,” ujarnya dikutip dari
CNN Indonesia, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Gus Yahya Terpilih Pimpin PBNUIa pun berharap persoalan yang lalu untuk dilupakan dan menjadi pelajaran. Gus Yahya ingin, ke depan NU menjadi penyanggah pada pemilu 2024 maupun seterusnya.
“Di pihak lain, menurut saya, ini akan memperbaiki juga performa dari partai politik. Kalau terus-menerus orang modelnya cari calon presiden wapres dari ormas, ini kan dipikir calon presiden NU apa Muhammadiyah? Kalau terus-terusan begitu, kasihan aktivis partainya,” katanya.
Gus Yahya bahkan akan menyampaikan keinginannya itu pada kader NU untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024 nanti.“Saya akan bilang pada teman-teman, jangan, tolong jangan nyalon presiden atau wapres walaupun harus keluar dulu. Sejak awal jangan lagi lah,” jelasnya.Ia juga mengaku tak akan bersedia jika ditawari menjadi calon presiden maupun wakil presiden. Bahkan ia menyebut pilihannya itu sudah pilihan absolut.“Ndak. Kalau itu saya sudah pilihan absolut. Saya ndak akan. Saya sambil nyombong, saya katakan kalau cuma mau jadi presiden atau wapres, saya bisa enggak usah jadi pengurus NU. Saya kira saya bisa,” tuturnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
CNN Indonesia
[caption id="attachment_260541" align="alignleft" width="1280"]

KH Yahya Cholil Staquf (VIVA/M Ali Wafa)[/caption]
MURAINEWS, Jakarta - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya pernah menyatakan tak mau ada calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ungkapan itu disampaikan sebelum ia terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke 34 NU. Itu diutarakannya dalam sebuah wawancara pada 10 November 2021 lalu.
Saat itu, ia menjawab pertanyaan terkait sorotan publik terhadap PBNU. Di mana, publik menilai PBNU sarat dengan politik praktis di 2019 lalu. Lebih lagi, kini telah mendekati tahun politik 2024.
“Saya bilang sejak awal saya ndak mau menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. Saya tidak mau ada calon presiden dan calon wakil presiden dari PBNU. Supaya apa? Supaya PBNU tetap dalam posisi menjadi penyanggah di 2024,” ujarnya dikutip dari
CNN Indonesia, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Gus Yahya Terpilih Pimpin PBNU
Ia pun berharap persoalan yang lalu untuk dilupakan dan menjadi pelajaran. Gus Yahya ingin, ke depan NU menjadi penyanggah pada pemilu 2024 maupun seterusnya.
“Di pihak lain, menurut saya, ini akan memperbaiki juga performa dari partai politik. Kalau terus-menerus orang modelnya cari calon presiden wapres dari ormas, ini kan dipikir calon presiden NU apa Muhammadiyah? Kalau terus-terusan begitu, kasihan aktivis partainya,” katanya.
Gus Yahya bahkan akan menyampaikan keinginannya itu pada kader NU untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024 nanti.
“Saya akan bilang pada teman-teman, jangan, tolong jangan nyalon presiden atau wapres walaupun harus keluar dulu. Sejak awal jangan lagi lah,” jelasnya.
Ia juga mengaku tak akan bersedia jika ditawari menjadi calon presiden maupun wakil presiden. Bahkan ia menyebut pilihannya itu sudah pilihan absolut.
“Ndak. Kalau itu saya sudah pilihan absolut. Saya ndak akan. Saya sambil nyombong, saya katakan kalau cuma mau jadi presiden atau wapres, saya bisa enggak usah jadi pengurus NU. Saya kira saya bisa,” tuturnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia