Jokowi Singgung Metaverse di Muktamar NU
Murianews
Rabu, 22 Desember 2021 13:57:52
MURIANEWS, Lampung – Presiden Jokowi menyinggung kemunculan Metaverse yang dibangun Mark Zuckerberg saat membuka Muktamar NU ke 34 di Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
Dalam sambutannya, Jokowi mengungkap pertemuannya dengan Mark Zuckerberg lima tahun lalu. Ia mengatakan, saat itu diajak bermain pingpong secara virtual.
“Diajak saat itu main pingpong, tapi tidak ada bola pingpongnya, tidak ada mejanya. sama kaya main pingpong persis 100 persen. Tak Tok Tak Tok. Kringeten juga,” katanya dikutip dari
siaran YouTube Sekretariat Presiden.
“Dia (kemudian) membisikkan. Ini baru awal, nantinya semuanya virtual, semua akan muncul yang namanya metaverse. Restoran virtual, kantor virtual, wisata virtual,” imbuhnya.
Baca juga: Muktamar NU Ke-34 Resmi Dibuka JokowiJokowi pun mewanti-wanti untuk berhati-hati menyikapi kehadiran perkembangan ini. Ia juga mengingatkan keberadaan Metaverse nantinya akan mengubah peradaban.
“hati-hati menyikapi ini. Dan NU di dalam temanya, berkhidmat untuk peradaban dunia. Hati-hati memang peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi umat manusia di seluruh dunia, khususnya di negara kita Indonesia,” ujarnya.“Nanti semuanya, dakwah virtual, pengajian virtual. Tetapi betul-betul ketemu seperti ini, bukan sekarang masih viccon, bukan. Metaverse akan mengubah. Saya tidak tahu, apakah karena pandemi menjadi dipercepat lima tahun atau 10 tahun. Tapi pasti datang. Oleh sebab itu kita harus siap,” lanjutnya.Presiden kemudian mengajak NU untuk bersama-sama membangun peradaban dunia ke arah yang arif dan bijaksana. Seperti yang diharapkan Jokowi saat Indonesia terpilih sebagai keketuaan atau memimpin G20 tahun ini.“Indonesia sekarang memimpin G-20 juga ingin mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia yang berpihak ke negara-negara miskin, negara-negara yang berkembang, negara-negara kecil, negara kepulauan, dalam segala hal, utamanya dalam hal digitalisasi, perubahan iklim dan ekonomi hijau,” tuturnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_260041" align="alignleft" width="1920"]

Pembukaan Mutamar NU ke-34 di Lampung Tengah yang ditandai dengan pemukulan rebana, Rabu (22/12/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)[/caption]
MURIANEWS, Lampung – Presiden Jokowi menyinggung kemunculan Metaverse yang dibangun Mark Zuckerberg saat membuka Muktamar NU ke 34 di Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
Dalam sambutannya, Jokowi mengungkap pertemuannya dengan Mark Zuckerberg lima tahun lalu. Ia mengatakan, saat itu diajak bermain pingpong secara virtual.
“Diajak saat itu main pingpong, tapi tidak ada bola pingpongnya, tidak ada mejanya. sama kaya main pingpong persis 100 persen. Tak Tok Tak Tok. Kringeten juga,” katanya dikutip dari
siaran YouTube Sekretariat Presiden.
“Dia (kemudian) membisikkan. Ini baru awal, nantinya semuanya virtual, semua akan muncul yang namanya metaverse. Restoran virtual, kantor virtual, wisata virtual,” imbuhnya.
Baca juga: Muktamar NU Ke-34 Resmi Dibuka Jokowi
Jokowi pun mewanti-wanti untuk berhati-hati menyikapi kehadiran perkembangan ini. Ia juga mengingatkan keberadaan Metaverse nantinya akan mengubah peradaban.
“hati-hati menyikapi ini. Dan NU di dalam temanya, berkhidmat untuk peradaban dunia. Hati-hati memang peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi umat manusia di seluruh dunia, khususnya di negara kita Indonesia,” ujarnya.
“Nanti semuanya, dakwah virtual, pengajian virtual. Tetapi betul-betul ketemu seperti ini, bukan sekarang masih viccon, bukan. Metaverse akan mengubah. Saya tidak tahu, apakah karena pandemi menjadi dipercepat lima tahun atau 10 tahun. Tapi pasti datang. Oleh sebab itu kita harus siap,” lanjutnya.
Presiden kemudian mengajak NU untuk bersama-sama membangun peradaban dunia ke arah yang arif dan bijaksana. Seperti yang diharapkan Jokowi saat Indonesia terpilih sebagai keketuaan atau memimpin G20 tahun ini.
“Indonesia sekarang memimpin G-20 juga ingin mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia yang berpihak ke negara-negara miskin, negara-negara yang berkembang, negara-negara kecil, negara kepulauan, dalam segala hal, utamanya dalam hal digitalisasi, perubahan iklim dan ekonomi hijau,” tuturnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi