Pakar: Omicron Tak Boleh Diremehkan
Murianews
Jumat, 17 Desember 2021 15:06:41
MURIANEWS, Jakarta – Munculkan kasus pertama varian Omicron tak boleh diremehkan. Saran itu diungkapkan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
Sebab, lanjutnya, varian Omicron disebut memiliki daya penularan yang lebih cepat, dibanding Delta. Lebih lain, Omicron ini terdeteksi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hermawan menyebut, pemerintah harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Di mana, setiap usai momen Nataru, terjadi lonjakan kasus. Seperti pada tahun lalu, kasus aktif Indonesia mencapai ratusan ribu, padahal saat itu, belum ada varian Covid19.
“Dulu saja nataru kita belum ada varian baru, 175 ribu kasus aktif di awal Februari. Sekarang sudah masuk Omicron dan jelas sudah ada," kata Hermawan dikutip dari
CNN Indonesia, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Hadapi Omicron, Infrastruktur Kesehatan DikuatkanSeperti diketahui, pemerintah telah mengumumkan adanya kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.
“Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing,” ujar Budi.“Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron,” lanjutnya.Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Budi juga mengungkapkan, ketiga orang tersebut positif tanpa gejala. Ketiganya pun telah menjalani isolasi di Wisma Atlet.Kemudian, ketiga pasien itu pun telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19. Merujuk kepada hal ini, Budi menegaskan bahwa temuan ini merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.“Tapi kami harapkan masyarkat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegas Budi. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
CNN Indonesia
[caption id="attachment_190103" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Munculkan kasus pertama varian Omicron tak boleh diremehkan. Saran itu diungkapkan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
Sebab, lanjutnya, varian Omicron disebut memiliki daya penularan yang lebih cepat, dibanding Delta. Lebih lain, Omicron ini terdeteksi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hermawan menyebut, pemerintah harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Di mana, setiap usai momen Nataru, terjadi lonjakan kasus. Seperti pada tahun lalu, kasus aktif Indonesia mencapai ratusan ribu, padahal saat itu, belum ada varian Covid19.
“Dulu saja nataru kita belum ada varian baru, 175 ribu kasus aktif di awal Februari. Sekarang sudah masuk Omicron dan jelas sudah ada," kata Hermawan dikutip dari
CNN Indonesia, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Hadapi Omicron, Infrastruktur Kesehatan Dikuatkan
Seperti diketahui, pemerintah telah mengumumkan adanya kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.
“Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing,” ujar Budi.
“Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron,” lanjutnya.
Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Budi juga mengungkapkan, ketiga orang tersebut positif tanpa gejala. Ketiganya pun telah menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Kemudian, ketiga pasien itu pun telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19. Merujuk kepada hal ini, Budi menegaskan bahwa temuan ini merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.
“Tapi kami harapkan masyarkat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegas Budi.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia