Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Kasus pertama varian Omicron telah terjadi di Indonesia. Meski begitu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin minta masyarakat tetap waspada dan jangan panik.

Dalam konfrensi pers secara virtual, Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat tetap hidup seperti biasa. Di mana, menerapkan protokol kesehatan tetap dilaksanakan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Pertama, protokol kesehatan jangan kendor, jangan kurangi disiplinnya, terutama untuk memakai masker dan menjaga jarak. Pastikan jangan kita terlalu berkerumun di acara dengan banyak orang,” kata Menkes, dikutip MURIANEWS dari YouTube BNPB, Kamis (16/12/2021).

Di kesempatan itu, Budi Gunadi mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan perjalanan keluar negeri. Terutama, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini.

Imbauan itu bukan tanpa alasan. Ia menyebut, saat ini Omicron telah terbukti menular lebih cepat. Di Inggris, yang tadinya sekitar 10 kasus per hari meningkat menjadi 100 per hari. Sekarang sudah 70 ribu per hari.

“Jumlah itu lebih tinggi dari puncak kasus yang terjadi di Indonesia pada Juli lalu, yakni 50 ribu. Jadi penularannya sangat cepat,” katanya.

Baca juga: Pasien Pertama Omicron Tak Punya Riwayat Perjalanan Luar Negeri
Baca juga: Pasien Pertama Omicron Tak Punya Riwayat Perjalanan Luar NegeriSeperti diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama Omicron di Indonesia. Satu orang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid19 varian Omicron.“Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember 2021, data-datanya sudah kami konfirmasikan ke GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini memang data sequencing Omicron,” katanya.Pasien tersebut berinisial N dan bekerja sebagai petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta. Pasien tersebut tidak memiliki Riwayat perjalanan di Luar Negeri.“(Pasien tersebut) tidak memiliki history perjalanan luar negeri. Kenapa itu bisa terjadi, belajar dari Hongkong, memang terjadi juga seperti itu. Karena dia melayani pasien, sehingga dia tertular. kebetulan dia tinggal di Asrama (Wisma Atlet),” katanya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar