Tiga Vaksin Ini Disiapkan jadi Booster
Murianews
Rabu, 15 Desember 2021 11:53:42
MURIANEWS, Jakarta – Tiga jenis vaksin ini disiapkan menjadi booster vaksinasi atau penguat. Izin penggunaan ketiganya sebagai vaksin booster saat ini masih berjalan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ada pun tiga jenis vaksin yang disiapkan adalah vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan CoronaVac atau Sinovac. Itu terungkap dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Selasa (14/12/2021).
“Sebagai vaksin booster Covid-19, secara homologous juga sudah berproses. Ada tiga vaksin yang sudah berproses, jadi artinya menggunakan data dari uji klinik yang dilakukan di luar negeri,” kata Kepala BPOM Penny Lukito, dikutip dari
Kompas.com, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Wacanakan Vaksin Booster Dibuka untuk Umum, Begini Usulan MenkesPenny mengatakan, ketiga jenis vaksin tersebut disiapkan untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) homologus untuk usia 18 tahun ke atas.
Sementara itu, vaksin Sinopharm juga disebut tengah berproses diajukan sebagai vaksin booster. Hanya saja, vaksin itu masih dalam tahap pra-registrasi atau dikatakan masih jauh untuk waktu mendapatkan izin penggunaannya.
Kendati demikian, Penny berharap tiga vaksin itu mendapatkan izin penggunaan pada Desember ini.
“Dalam bulan Desember ini, saya kira sudah kita minta untuk segera dikejar ya. Terutama untuk bagaimana melengkapi data yang ada. Sehingga sebelum rencana pemerintah untuk Januari 2022 bisa, kita segera mengeluarkan EUA pada bulan Desember ini,” ucap Penny.Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berharap penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster bisa dimulai pada 2022. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, prioritas vaksin booster diberikan kepada lansia."Untuk vaksin booster kita berharap agar ini sudah dapat kita lakukan pada 2022 sesuai rekomendasi ITAGI," ujar Nadia, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/11/2021).Sementara itu, kata Nadia, Indonesia masih perlu memprioritaskan cakupan vaksinasi lengkap pada populasi yang menjadi sasaran target vaksinasi. Nadia menjelaskan, pemberian booster dapat dilaksanakan setelah cakupan vaksinasi dosis kedua telah mencapai 50 persen dari target. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Kompas.com
[caption id="attachment_258482" align="alignleft" width="1280"]

Tenaga kesehatan (nakes) menyiapkan vaksin Covid-19. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Tiga jenis vaksin ini disiapkan menjadi booster vaksinasi atau penguat. Izin penggunaan ketiganya sebagai vaksin booster saat ini masih berjalan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ada pun tiga jenis vaksin yang disiapkan adalah vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan CoronaVac atau Sinovac. Itu terungkap dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Selasa (14/12/2021).
“Sebagai vaksin booster Covid-19, secara homologous juga sudah berproses. Ada tiga vaksin yang sudah berproses, jadi artinya menggunakan data dari uji klinik yang dilakukan di luar negeri,” kata Kepala BPOM Penny Lukito, dikutip dari
Kompas.com, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Wacanakan Vaksin Booster Dibuka untuk Umum, Begini Usulan Menkes
Penny mengatakan, ketiga jenis vaksin tersebut disiapkan untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) homologus untuk usia 18 tahun ke atas.
Sementara itu, vaksin Sinopharm juga disebut tengah berproses diajukan sebagai vaksin booster. Hanya saja, vaksin itu masih dalam tahap pra-registrasi atau dikatakan masih jauh untuk waktu mendapatkan izin penggunaannya.
Kendati demikian, Penny berharap tiga vaksin itu mendapatkan izin penggunaan pada Desember ini.
“Dalam bulan Desember ini, saya kira sudah kita minta untuk segera dikejar ya. Terutama untuk bagaimana melengkapi data yang ada. Sehingga sebelum rencana pemerintah untuk Januari 2022 bisa, kita segera mengeluarkan EUA pada bulan Desember ini,” ucap Penny.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berharap penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster bisa dimulai pada 2022. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, prioritas vaksin booster diberikan kepada lansia.
"Untuk vaksin booster kita berharap agar ini sudah dapat kita lakukan pada 2022 sesuai rekomendasi ITAGI," ujar Nadia, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/11/2021).
Sementara itu, kata Nadia, Indonesia masih perlu memprioritaskan cakupan vaksinasi lengkap pada populasi yang menjadi sasaran target vaksinasi. Nadia menjelaskan, pemberian booster dapat dilaksanakan setelah cakupan vaksinasi dosis kedua telah mencapai 50 persen dari target.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Kompas.com