ATVSI: Mitigasi Risiko Serangan Siber Penting Dilakukan
Murianews
Selasa, 14 Desember 2021 21:33:56
MURIANEWS, Jakarta - Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menyebut mitigasi risiko serangan siber sangat penting dilakukan. Ini untuk mengamankan data base dan menjaga siaran dari serangan siber.
Perwakilan ATVSI Neil R Tobing mengatakan sampai saat ini belum ada anggota ATVSI yang menghadapi serangan siber serius yang membuat gangguan on air. Namun, melihat pengalaman di negara lain, langkah mitigasi perlu dilakukan.
“Di era digital, serangan ditujukan pada ruang siber. untuk kasus di tanah air belum mendengar yang signifikan tapi serangan itu sangat nyata dan sudah dialami grup media besar di dunia,” katanya dikutip
MURIANEWS dalam Kegiatan Edukasi dan Literasi Kegiatan Edukasi dan Literasi Keamanan Informasi Sektor Media, Selasa (14/12/2021) .
Baca juga: Ini Lima Serangan Siber pada MediaContoh klasik, terjadi di 1987, saat itu ada dua TV lokal di Chicago tiba2 mati. Setelahnya muncul dua orang berkaca hitam dan mengambil handuk.
Kejadian itu, membuat heboh Amerika saat itu. Lebih heboh lagi ada dua orang menyusup di tv di Chicago.
Terbaru terjadi di media besar Australia Nine Network mengalami serangan siber
ransomeware yang menggannggu sejumlah siaran di TV jaringannya. termasuk program live weekend today dan sport sunday, serangan siber juga melumpuhkan email dan sistem editing.
Terbaru terjadi di media besar Australia Nine Network mengalami serangan siber
ransomeware yang menggannggu sejumlah siaran di TV jaringannya. termasuk program live weekend today dan sport sunday, serangan siber juga melumpuhkan email dan sistem editing.Pihaknya sendiri melakukan beberapa langkah untuk mencegah serangan siber. Mulai dari membagi jaringan, melakukan single sign on, hingga menyosialisasikan peningkatan keamanan siber.“Jangan sampai akibat dari kelalaian karyawan terjadi serangan siber. Karena, kalau lihat data, 90 persen serangan siber melibatkan orang dalam. melakukan sosialisasi agar awareness, keamanan siber sangat penting,” ujarnya.Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk terus melakukan enguatan keamanan dari serangan siber. Itu mengingat teknologi yang terus berkembang dan modus kejahatan siber yang semakin variatif.“Perlu peranan BSSN untuk meningkatkan edukasi dan literasi keamanan bagi pelaku usaha, termasuk lembaga penyiaran serta selalu berkoodinasi dan menjalin kerjasama dengan lembaga peniaran dalam memberikan informasi terbaru dan peringatan dnini atas serangan siber,” pungkasnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_258562" align="alignleft" width="1920"]

Perwakilan ATVSI Neil R Tobing. (YouTube/BSSN)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta - Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menyebut mitigasi risiko serangan siber sangat penting dilakukan. Ini untuk mengamankan data base dan menjaga siaran dari serangan siber.
Perwakilan ATVSI Neil R Tobing mengatakan sampai saat ini belum ada anggota ATVSI yang menghadapi serangan siber serius yang membuat gangguan on air. Namun, melihat pengalaman di negara lain, langkah mitigasi perlu dilakukan.
“Di era digital, serangan ditujukan pada ruang siber. untuk kasus di tanah air belum mendengar yang signifikan tapi serangan itu sangat nyata dan sudah dialami grup media besar di dunia,” katanya dikutip
MURIANEWS dalam Kegiatan Edukasi dan Literasi Kegiatan Edukasi dan Literasi Keamanan Informasi Sektor Media, Selasa (14/12/2021) .
Baca juga: Ini Lima Serangan Siber pada Media
Contoh klasik, terjadi di 1987, saat itu ada dua TV lokal di Chicago tiba2 mati. Setelahnya muncul dua orang berkaca hitam dan mengambil handuk.
Kejadian itu, membuat heboh Amerika saat itu. Lebih heboh lagi ada dua orang menyusup di tv di Chicago.
Terbaru terjadi di media besar Australia Nine Network mengalami serangan siber
ransomeware yang menggannggu sejumlah siaran di TV jaringannya. termasuk program live weekend today dan sport sunday, serangan siber juga melumpuhkan email dan sistem editing.
Pihaknya sendiri melakukan beberapa langkah untuk mencegah serangan siber. Mulai dari membagi jaringan, melakukan single sign on, hingga menyosialisasikan peningkatan keamanan siber.
“Jangan sampai akibat dari kelalaian karyawan terjadi serangan siber. Karena, kalau lihat data, 90 persen serangan siber melibatkan orang dalam. melakukan sosialisasi agar awareness, keamanan siber sangat penting,” ujarnya.
Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk terus melakukan enguatan keamanan dari serangan siber. Itu mengingat teknologi yang terus berkembang dan modus kejahatan siber yang semakin variatif.
“Perlu peranan BSSN untuk meningkatkan edukasi dan literasi keamanan bagi pelaku usaha, termasuk lembaga penyiaran serta selalu berkoodinasi dan menjalin kerjasama dengan lembaga peniaran dalam memberikan informasi terbaru dan peringatan dnini atas serangan siber,” pungkasnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi