PPKM Level 3 Nataru Masih Diterapkan di 10 Daerah Jawa Bali
Murianews
Senin, 13 Desember 2021 17:29:52
MURIANEWS, Jakarta – Sebanyak 10 kabupaten kota di Jawa Bali bakal masih menerapkan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Itu setelah Pemerintah kembali perpanjang PPKM Jawa Bali diperpanjang selama tiga pekan.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dari hasil asesmen hingga 11 Desember 2021, tersisa 10 kabupaten/kota di Jawa Bali yang berada di level 3.
Jika dipersentasekan, hanya 7,8 persen dari total seluruh kabupaten kota di Jawa Bali, yakni 128 daerah.
Selain itu, ada 13 kabupaten kota yang masuk ke Level 1 dan empat kabupaten kota naik ke Level 2.
Melansir
CNN Indonesia, Senin (13/12/2021), Pada periode sebelumnya, PPKM Jawa Bali diterapkan selama dua pekan, yakni 30 November hinga 13 Desember.
Baca juga: PPKM Level 3 Nataru: Dibatalkan Jokowi, Anies Jalan TerusSaat itu, terdapat penambahan 10 kabupaten/kota yang masuk level 2 karena ada penurunan jumlah tes. Walhasil tercatat sebanyak 23 daerah berada di kategori level 2.
DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang mengalami peningkatan status PPKM pada perpanjangan pekan lalu. Semua wilayah di DKI Jakarta berada di level 2.Sementara beberapa kabupaten/kota masuk kategori level 1 pada PPKM Jawa-Bali. Beberapa di antaranya yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar, Kota Tegal, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak.Pemerintah juga menyusun aturan lengkap terkait libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Pada awalnya pemerintah berencana menerapkan PPKM level 3 di seluruh daerah selama periode tersebut. Namun aturan itu dibatalkan.Selama pemberlakuan PPKM dua pekan terakhir, Jawa Barat menjadi provinsi dengan penyumbang pertambahan kasus terbanyak se-Jawa dan Bali, yakni 612 kasus.Sementara Jawa Tengah tercatat sebagai daerah dengan jumlah kematian warga akibat terinfeksi Covid-19 terbanyak. Dalam 13 hari terakhir, Satgas Covid-19 mencatat 26 kasus kematian di provinsi tersebut. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
CNN Indonesia
[caption id="attachment_256996" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi PPKM Level 3. (dok. BKIP Kemenhub)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Sebanyak 10 kabupaten kota di Jawa Bali bakal masih menerapkan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Itu setelah Pemerintah kembali perpanjang PPKM Jawa Bali diperpanjang selama tiga pekan.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dari hasil asesmen hingga 11 Desember 2021, tersisa 10 kabupaten/kota di Jawa Bali yang berada di level 3.
Jika dipersentasekan, hanya 7,8 persen dari total seluruh kabupaten kota di Jawa Bali, yakni 128 daerah.
Selain itu, ada 13 kabupaten kota yang masuk ke Level 1 dan empat kabupaten kota naik ke Level 2.
Melansir
CNN Indonesia, Senin (13/12/2021), Pada periode sebelumnya, PPKM Jawa Bali diterapkan selama dua pekan, yakni 30 November hinga 13 Desember.
Baca juga: PPKM Level 3 Nataru: Dibatalkan Jokowi, Anies Jalan Terus
Saat itu, terdapat penambahan 10 kabupaten/kota yang masuk level 2 karena ada penurunan jumlah tes. Walhasil tercatat sebanyak 23 daerah berada di kategori level 2.
DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang mengalami peningkatan status PPKM pada perpanjangan pekan lalu. Semua wilayah di DKI Jakarta berada di level 2.
Sementara beberapa kabupaten/kota masuk kategori level 1 pada PPKM Jawa-Bali. Beberapa di antaranya yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar, Kota Tegal, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak.
Pemerintah juga menyusun aturan lengkap terkait libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Pada awalnya pemerintah berencana menerapkan PPKM level 3 di seluruh daerah selama periode tersebut. Namun aturan itu dibatalkan.
Selama pemberlakuan PPKM dua pekan terakhir, Jawa Barat menjadi provinsi dengan penyumbang pertambahan kasus terbanyak se-Jawa dan Bali, yakni 612 kasus.
Sementara Jawa Tengah tercatat sebagai daerah dengan jumlah kematian warga akibat terinfeksi Covid-19 terbanyak. Dalam 13 hari terakhir, Satgas Covid-19 mencatat 26 kasus kematian di provinsi tersebut.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia