Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Ketua KPK Firli Bahuri menyebut Presiden Jokowi memimpin pemberantasan korupsi di Indonesia dengan baik. Ia pun mengibaratkan Jokowi sebagai pemimpin orchestra dalam pemberantasan korupsi.

Itu diungkapkan Firli di acara puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 yang diselenggarakan KPK, Kamis, (9/12/2021).

“KPK sungguh menyadari tanpa orkestra yang baik, yang mumpuni, yang mapan, tentulah gerakan pemberantasan korupsi tidak bisa berhasil guna dan berdaya guna. Kami sangat berharap dan berterima kasih, bapak presiden merupakan pemimpin orkestrasi pemberantasan korupsi,” ujar Firli seperti dilansir Tempo.

Kemudian, Firli juga menyebut Jokowi sebagai tumpuan dalam penumpasan korupsi di Indonesia.

“Di tangan bapak presidenlah kami berharap korupsi bisa kita entaskan. Korupsi bisa kita lenyapkan, tindakan suap-menyuap bisa kita pinggirkan dan tidak ada lagi budaya korupsi,” ujar Firli.

Ia juga berharap, di bawah kepemimpinan Jokowi, kekuasaan legislatif, yudikatif dan eksekutif menjauh dari pelaku-pelaku korupsi.

Baca juga: Jokowi: Pemberantasan Korupsi Belum Baik

Firli lantas menyampaikan tiga strategi KPK dalam upaya pemberantasan korupsi, yakni memperkuat pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

“Melalui pencegahan, kami mengingat pesan presiden bahwa kesuksesan aparatur penegak hukum bukan hanya diukur banyaknya orang ditangkap, banyaknya orang dipenjarakan, tetapi pencegahan agar tidak terjadi lagi tindak pidana korupsi,” tuturnya.Pernyataan kontradiktif disampaikan, Indonesia Corruption Watch (ICW). Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo menyatakan Presiden Jokowi gagal menjadi panglima dalam agenda pemberantasan korupsi.ICW menyebut kebijakan yang dikeluarkan Jokowi semakin tak mendukung pemberantasan korupsi."Bisa dikatakan, Presiden gagal menjadi panglima besar dalam agenda pemberantasan korupsi," ujar Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, melalui keterangan tertulis, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (9/12).Sementara, di kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengaku penilaian publik terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia masih belum baik. Untuk itu, Jokowi mengingatkan aparat hukum untuk bekerja lebih keras."Aparat penegak hukum, termasuk KPK, jangan cepat berpuas diri, karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik. Semua harus sadar mengenai hal ini," ujar Jokowi. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: Tempo dan CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar