) mengaku sedih masih banyak bangsa Indonesia yang mengkerdilkan diri sendiri. Padahal menurutnya, bangsa lain memandang Indonesia sebagai negara terhormat.
Saat KTT G20 di Roma, Italia, Jokowi mengaku dihampiri banyak pimpinan negara. Selain itu, Indonesia ditunjuk menjalani keketuaan G20 setahun kedepan. Tak hanya itu, Indonesia juga dipercaya menjadi Ketua ASEAN.
Jokowi menyebut ada mental inferior yang bersemayam di hati bangsa Indonesia. Mental itu membuat warga negara bangsa ini selalu merasa lebih rendah dari bangsa lain.
Jokowi sendiri memahami, apa yang dialami bangsa Indonesia di mana telah terjajah selama 350 tahun lamanya. Namun, lanjutnya, mental terjajah itu harusnya sudah hilang seiring kemerdekaan. Terlebih lagi kemerdekaan didapat lewat perjuangan luar biasa.
“Mental inlander, mental terjajah, ini masih ada yang masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu, sedih kita. Kita kadang-kadang terlalu mendongak kayak gini. Wong, sama sama makan nasi juga,” ucap Jokowi, melansir dari
Jokowi menegaskan banyak warisan kejayaan dari nenek moyang. Dia berpendapat seharusnya bangsa Indonesia mulai meninggalkan mental inferior dan bangga atas identitas sendiri.“Menurut saya, menjadi sebuah hal yang sangat penting sekali untuk memperkuat identitas, memperkuat karakter bangsa ini. Jangan sampai kita kehilangan ajaran budi pekerti itu,” ucapnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
[caption id="attachment_240494" align="alignleft" width="1280"]

Presiden Jokowi (Instagram/@jokowi)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengaku sedih masih banyak bangsa Indonesia yang mengkerdilkan diri sendiri. Padahal menurutnya, bangsa lain memandang Indonesia sebagai negara terhormat.
Saat KTT G20 di Roma, Italia, Jokowi mengaku dihampiri banyak pimpinan negara. Selain itu, Indonesia ditunjuk menjalani keketuaan G20 setahun kedepan. Tak hanya itu, Indonesia juga dipercaya menjadi Ketua ASEAN.
Jokowi menyebut ada mental inferior yang bersemayam di hati bangsa Indonesia. Mental itu membuat warga negara bangsa ini selalu merasa lebih rendah dari bangsa lain.
Baca juga:
Jokowi Lakukan Kunjungan Bilateral Pertama di masa Pandemi
Jokowi sendiri memahami, apa yang dialami bangsa Indonesia di mana telah terjajah selama 350 tahun lamanya. Namun, lanjutnya, mental terjajah itu harusnya sudah hilang seiring kemerdekaan. Terlebih lagi kemerdekaan didapat lewat perjuangan luar biasa.
“Mental inlander, mental terjajah, ini masih ada yang masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu, sedih kita. Kita kadang-kadang terlalu mendongak kayak gini. Wong, sama sama makan nasi juga,” ucap Jokowi, melansir dari
CNN Indonesia, Kamis (11/11/2021).
Baca juga:
KTT G-20 Roma, Jokowi Akan Bicarakan Ini
Jokowi menegaskan banyak warisan kejayaan dari nenek moyang. Dia berpendapat seharusnya bangsa Indonesia mulai meninggalkan mental inferior dan bangga atas identitas sendiri.
“Menurut saya, menjadi sebuah hal yang sangat penting sekali untuk memperkuat identitas, memperkuat karakter bangsa ini. Jangan sampai kita kehilangan ajaran budi pekerti itu,” ucapnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia