Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – BPOM baru-baru ini mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk vaksinasi anak 6-11 tahun. Namun, pelaksanaan vaksinasi itu belum bisa dilakukan.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi membenarkan penundaan pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun. Ia beralasan, saat ini pihaknya masih mencari stok vaksin yang akan dialokasikan untuk anak-anak.

Menurutnya, untuk melaksanakan vaksinasi anak 6-11 tahun diperlukan penambahan stok. Sementara, stok vaksin Sinovac saat ini terbatas.

Nadia menjelaskan, untuk melaksanakan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun, pemerintah setidaknya menyiapkan stok sebanyak 30 juta dosis vaksin. Jumlah itu akan digunakan untuk sasaran sekitar 25-27 juta anak.

Baca juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun

“Iya [karena stok Sinovac], perlu tambahan dosis vaksin karena yang pesanan sekarang ke Sinovac tidak cukup. Kita juga masih memerlukan 40 juta dosis Sinovac untuk dosis kedua masyarakat juga,” ujar Nadia mengutip CNN Indonesia, Kamis (4/11/2021).Pemerintah telah menetapkan 80-85 persen target vaksinasi rampung mendapatkan vaksinasi pada akhir 2021, sementara untuk dosis kedua diharapkan mampu menyasar 60 persen pada Desember 2021. Namun menurutnya, pemerintah paling lambat akan memulai vaksinasi pada anak di Januari 2022,"Tentunya bukan berarti kalau target nasional mundur, kemudian target anak-anak juga mundur. Tapi yang jadi utama adalah ketersediaan vaksin, kita memastikan vaksin ini benar-benar dari produsen Sinovac sudah ada kejelasan, jadi kapan mereka bisa mengirimkan vaksin tersebut ke Indonesia," ujar Nadia. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler