Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Selain Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir juga disebut terlibat di lingkaran bisnis PCR sejak awal pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pihak Kementerian BUMN pun membantah isu itu. Melalui Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menegaskan isu itu sangat tendensius.

“Isu bahwa Pak Erick bermain (bisnis) tes PCR itu isunya sangat tendensius,” ujar Arya dikutip dari Okezone, Selasa (2/11/2021).

Arya kemudian memaparkan sejumlah data tes PCR di Indonesia. Dari data yang dihimpunnya, jumlah PCR di Indonesia hingga kini telah mencapai 28,4 juta.

Baca juga: Luhut Diduga Terlibat di Bisnis PCR

Sedangkan, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya 700 ribu saja. Dengan demikian, dari total tes PCR yang dilakukan di Indonesia, PT GSI hanya 2,5 persennya saja.

“Jadi bisa dikatakan hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia, hanya 2,5 persen, jadi 97,5 persen lainnya dilakukan pihak lain. Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen, 50 persen itu oke lah, bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen," ungkap dia.

Arya menjelaskan, salah satu pemegang saham GSI adalah Yayasan Adaro dengan kepemilikan sebesar 6 persen. Di lain sisi, yayasan tersebut merupakan yayasan kemanusiaan.
“Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5 persen melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu Yayasan kemanusiaan Adaronya hanya 6 persen. Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR,” tegas dia.Kemudian, Erick Thohir sejak diamanahkan menjadi Menteri BUMN tidak lagi aktif untuk mengurusi bisnis dalam yayasan tersebut.“Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali,” katanya.Untuk diketahui, Yayasan Adaro Bangun Negeri berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Presiden Direktur PT ADRO adalah Boy Thohir, kakak Erick Thohir.Dalam sebuah pemberitaan, Yayasan Adaro Bangun Negeri disebut memiliki saham di PT GSI. Yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan itu disebut punya 485 lembar. Yang mana, setiap lembarnya disebut memiliki nilai Rp 1 juta. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: Okezone

Baca Juga

Komentar

Terpopuler