BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun
Murianews
Senin, 1 November 2021 17:55:14
MURIANEWS, Jakarta – Anak-anak usia 6-11 tahun akhirnya bisa divaksinasi. Itu setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau
Emergency Use Authorization (EUA) penggunaan
vaksin Sinovac pada anak 6-11 tahun.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan penerbitan EUA itu dikeluarkan setelah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) pada data mutu vaksin. Penilaian itu mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.
“Telah diterbitkannya izin penggunaan darurat vaksin Sinovac, Coronavac dan vaksin Covid-19 dari Biofarma untuk anak 6-11 tahun. Ini menyusul pada izin sebelumnya dari 12-17 tahun. Jadi sekarang bisa untuk 6-17 tahun,” kata Penny dalam konfrensi pres di YouTube BPOM RI, Senin (1/11/2021).
Keputusan itu tentunya menjadi kabar gembira bagi para orang tua. Lebih lagi, saat ini PTM sudah dimulai. Dengan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami yakin bahwa vaksinasi anak menjadi sesuatu yang urgen sekarang, apalagi PTM sudah dimulai,” kata Penny.
Baca juga:
MUI: Vaksin Pfizer Haram tapi Diperbolehkan, Karena DaruratSetelah pengumuman ini, nantinya para ahli akan menyampaikan urgensi dan prioritas serta isu-isu yang komprehensif mengapa anak-anak perlu divaksin Covid-19.
Setelah pengumuman ini, nantinya para ahli akan menyampaikan urgensi dan prioritas serta isu-isu yang komprehensif mengapa anak-anak perlu divaksin Covid-19.Sementara untuk anak di bawah usia enam tahun masih belum diberikan izin. Penny mengaku masih perlu mengumpulkan data yang lebih lengkap agar anak usia dini bisa segera divaksinasi.“Di bawah dari umur enam tahun diupayakan data-data yang lebih lengkap lagi. Karena tentunya anak usia dini membutuhkan kehati-hatian yang lebih untuk kami memberikan izin,” kata Penny.Di kesempatan itu, Penny juga mengimbau pada masyarakat untuk tetap waspada pada penularan Covid-19. Pasalnya, di belahan dunia lain terjadi peningkatan atau lonjakan kasus Covid-19.“Sekarang ini, berbagai upaya telah dilakukan (agar) kasus Covid-19 terus menurun. Namun di belahan dunia lain meningkat, sehingga masih menjadi kewaspadaan (bersama),” katanya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_207039" align="alignnone" width="1024"]

Vaksin Sinovac. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Anak-anak usia 6-11 tahun akhirnya bisa divaksinasi. Itu setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau
Emergency Use Authorization (EUA) penggunaan
vaksin Sinovac pada anak 6-11 tahun.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan penerbitan EUA itu dikeluarkan setelah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) pada data mutu vaksin. Penilaian itu mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.
“Telah diterbitkannya izin penggunaan darurat vaksin Sinovac, Coronavac dan vaksin Covid-19 dari Biofarma untuk anak 6-11 tahun. Ini menyusul pada izin sebelumnya dari 12-17 tahun. Jadi sekarang bisa untuk 6-17 tahun,” kata Penny dalam konfrensi pres di YouTube BPOM RI, Senin (1/11/2021).
Keputusan itu tentunya menjadi kabar gembira bagi para orang tua. Lebih lagi, saat ini PTM sudah dimulai. Dengan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami yakin bahwa vaksinasi anak menjadi sesuatu yang urgen sekarang, apalagi PTM sudah dimulai,” kata Penny.
Baca juga:
MUI: Vaksin Pfizer Haram tapi Diperbolehkan, Karena Darurat
Setelah pengumuman ini, nantinya para ahli akan menyampaikan urgensi dan prioritas serta isu-isu yang komprehensif mengapa anak-anak perlu divaksin Covid-19.
Sementara untuk anak di bawah usia enam tahun masih belum diberikan izin. Penny mengaku masih perlu mengumpulkan data yang lebih lengkap agar anak usia dini bisa segera divaksinasi.
“Di bawah dari umur enam tahun diupayakan data-data yang lebih lengkap lagi. Karena tentunya anak usia dini membutuhkan kehati-hatian yang lebih untuk kami memberikan izin,” kata Penny.
Di kesempatan itu, Penny juga mengimbau pada masyarakat untuk tetap waspada pada penularan Covid-19. Pasalnya, di belahan dunia lain terjadi peningkatan atau lonjakan kasus Covid-19.
“Sekarang ini, berbagai upaya telah dilakukan (agar) kasus Covid-19 terus menurun. Namun di belahan dunia lain meningkat, sehingga masih menjadi kewaspadaan (bersama),” katanya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi