WHO Belum Rekomendasikan Vaksin Anak 12 Tahun ke Bawah
Murianews
Minggu, 24 Oktober 2021 15:43:35
MURIANEWS, Solo – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 12 tahun. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro.
Dengan belum adanya rekomendasi dari
WHO itu, menurut dia, Indonesia memutuskan untuk belum menggunakan vaksin untuk anak di bawah 12 tahun. Meskipun menurut dia, sejumlah negara sudah menggunakan vaksin tersebut.
"Untuk vaksin 12 tahun ke bawah memang di beberapa negara sudah tersedia, tetapi di Indonesia, karena WHO belum memutuskan untuk membolehkan, maka kami mengikuti anjuran dan aturan dari sana," katanya di
Solo, seperti dikutip dari
Antara Jateng.
Ia mengatakan untuk vaksin di bawah 12 tahun masih menunggu adanya subjek penelitian yang memadai.
Badan Pengawas Obat dan Makananan (
BPOM) menurut dia, masih meneliti keamanan dan efektivitas vaksin untuk anak-anak.
"Kalau dari BPOM ingin sesuai standar, yang penting keamanan dan efektivitas. Kalau dua ini sudah terpenuhi maka bisa mulai dicanangkan tetapi sejauh ini belum ada
technical trial," ujarnya.
Baca: Sering Diteror, 17 Korban Pinjol Ilegal Solo Lapor PolisiSementara itu, disinggung mengenai munculnya klaster Covid-19 di sejumlah sekolah, dikatakannya, pemerintah daerah harus menggencarkan 3T, yakni
tracing, testing, dan treatment ke lingkungan sekitar anak. Selain itu, protokol kesehatan juga harus diperketat.Menurutnya, hingga saat ini yang masih menjadi permasalahan adalah adanya orang tua yang abai dengan tidak mengenakan masker pada anak."Saya sering lihat orang tua pakai masker, anak nggak dipakaikan masker. Bagaimanapun juga prokes adalah basic, prokes ke anak harus dibiasakan, apalagi ada PTM. Orang di sekitar anak harus sudah divaksin, sehingga anak bisa dapat perlindungan dari orang-orang sekitarnya. Ingat, anak bukan superman yang kebal terhadap Covid-19," pungkasnya. Penulis: Ali MuntohaEditor: Ali MuntohaSumber:
Antara Jateng
[caption id="attachment_240925" align="alignleft" width="880"]

Salah satu siswa SMK Maarif NU Kajen melakakan vaksin yang digelar bersama Polres Pekalongan. (Humas Polres Pekalongan)[/caption]
MURIANEWS, Solo – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 12 tahun. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro.
Dengan belum adanya rekomendasi dari
WHO itu, menurut dia, Indonesia memutuskan untuk belum menggunakan vaksin untuk anak di bawah 12 tahun. Meskipun menurut dia, sejumlah negara sudah menggunakan vaksin tersebut.
"Untuk vaksin 12 tahun ke bawah memang di beberapa negara sudah tersedia, tetapi di Indonesia, karena WHO belum memutuskan untuk membolehkan, maka kami mengikuti anjuran dan aturan dari sana," katanya di
Solo, seperti dikutip dari
Antara Jateng.
Ia mengatakan untuk vaksin di bawah 12 tahun masih menunggu adanya subjek penelitian yang memadai.
Badan Pengawas Obat dan Makananan (
BPOM) menurut dia, masih meneliti keamanan dan efektivitas vaksin untuk anak-anak.
"Kalau dari BPOM ingin sesuai standar, yang penting keamanan dan efektivitas. Kalau dua ini sudah terpenuhi maka bisa mulai dicanangkan tetapi sejauh ini belum ada
technical trial," ujarnya.
Baca: Sering Diteror, 17 Korban Pinjol Ilegal Solo Lapor Polisi
Sementara itu, disinggung mengenai munculnya klaster Covid-19 di sejumlah sekolah, dikatakannya, pemerintah daerah harus menggencarkan 3T, yakni
tracing, testing, dan treatment ke lingkungan sekitar anak. Selain itu, protokol kesehatan juga harus diperketat.
Menurutnya, hingga saat ini yang masih menjadi permasalahan adalah adanya orang tua yang abai dengan tidak mengenakan masker pada anak.
"Saya sering lihat orang tua pakai masker, anak nggak dipakaikan masker. Bagaimanapun juga prokes adalah basic, prokes ke anak harus dibiasakan, apalagi ada PTM. Orang di sekitar anak harus sudah divaksin, sehingga anak bisa dapat perlindungan dari orang-orang sekitarnya. Ingat, anak bukan superman yang kebal terhadap Covid-19," pungkasnya.
Penulis: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha
Sumber:
Antara Jateng