, Senin (18/10/2021) bubar. Mereka mulai membubarkan diri sekitar 12.40 WIB.
Sebelum bubar, mereka telah diterima Dirjen Penempatan Tenaga Kerja Luar Negri Kemnaker. Dalam audiensi itu, mereka menyampaikan sejumlah keluhan dan tututannya, yakni dibukanya kembali program Government to Government (G to G) Korsel.
“Iya kita sudah selesai menyampaikan tuntutan kita, sekarang mulai membubarkan diri, balik lagi ke kota masing-masing,” jelas Ketua Koordinator Aksi Azis Yurianto dikutip dari
, Senin (18/10/2021).
Dalam mediasi itu, lanjutnya, pihak Kemnaker menjanjikan akan menindaklanjuti seluruh aduan dan tuntutan dari CPMI. Azis mengatakan, pihaknya akan menunggu selama satu bulan, terhitung hari ini agar aduan dan tuntutannya ditindaklanjuti.
Namun, lanjutnya, apabila masih belum ada perubahan dalam tenggat waktu tersebut, ia mengancam akan kembali menggelar aksi lanjutan dengan eskalasi massa yang lebih banyak.
“Kita masih menunggu pemerintah, tapi kalau masih tidak ada perubahan juga (dalam satu bulan ke depan) akan dilakukan aksi lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, massa dari CPMI di berbagai daerah melakukan aksi long march dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menuju Kemenaker pada Senin (18/10). Massa aksi menuntut pemerintah membuka kembali program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.Azis mengatakan, pihaknya menuntut kejelasan terkait status penempatan mereka sebagai CPMI. Azis menyebut massa CPMI sudah menunggu hampir dua tahun namun masih belum ditempatkan ke Korea Selatan dan Taiwan dengan alasan pandemi Covid-19.“Banyak dari kami yang merupakan CPMI dari program G to G Korea Selatan masih belum juga ditempatkan selama hampir dua tahun,” jelasnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
[caption id="attachment_246898" align="alignleft" width="1280"]

Sejumlah CPMI demo di depan gedung Kemnaker, Senin (18/10/2021). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Aksi
demo ribuan Calon
Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Gedung
Kemnaker, Senin (18/10/2021) bubar. Mereka mulai membubarkan diri sekitar 12.40 WIB.
Sebelum bubar, mereka telah diterima Dirjen Penempatan Tenaga Kerja Luar Negri Kemnaker. Dalam audiensi itu, mereka menyampaikan sejumlah keluhan dan tututannya, yakni dibukanya kembali program Government to Government (G to G) Korsel.
“Iya kita sudah selesai menyampaikan tuntutan kita, sekarang mulai membubarkan diri, balik lagi ke kota masing-masing,” jelas Ketua Koordinator Aksi Azis Yurianto dikutip dari
CNN Indonesia, Senin (18/10/2021).
Baca juga:
12 Pekerja Migran Indonesia Asal Malaysia Tiba di Jepara, Diminta Karantina Mandiri
Dalam mediasi itu, lanjutnya, pihak Kemnaker menjanjikan akan menindaklanjuti seluruh aduan dan tuntutan dari CPMI. Azis mengatakan, pihaknya akan menunggu selama satu bulan, terhitung hari ini agar aduan dan tuntutannya ditindaklanjuti.
Namun, lanjutnya, apabila masih belum ada perubahan dalam tenggat waktu tersebut, ia mengancam akan kembali menggelar aksi lanjutan dengan eskalasi massa yang lebih banyak.
“Kita masih menunggu pemerintah, tapi kalau masih tidak ada perubahan juga (dalam satu bulan ke depan) akan dilakukan aksi lagi,” tuturnya.
Baca juga:
Ribuan CPMI Demo di Kantor Kemnaker Tuntut G to G Korsel Dibuka
Sebelumnya, massa dari CPMI di berbagai daerah melakukan aksi long march dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menuju Kemenaker pada Senin (18/10). Massa aksi menuntut pemerintah membuka kembali program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.
Azis mengatakan, pihaknya menuntut kejelasan terkait status penempatan mereka sebagai CPMI. Azis menyebut massa CPMI sudah menunggu hampir dua tahun namun masih belum ditempatkan ke Korea Selatan dan Taiwan dengan alasan pandemi Covid-19.
“Banyak dari kami yang merupakan CPMI dari program G to G Korea Selatan masih belum juga ditempatkan selama hampir dua tahun,” jelasnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia