Pantas Saja Pengen Bongkar Patung Soeharto, Ternyata AY Nasution…

Murianews
Selasa, 28 September 2021 15:47:52


[caption id="attachment_242568" align="alignleft" width="1280"]
Letjen TNI (Purn) AY Nasution. (Twitter/@aynasution_)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Pembongkaran patung Soeharto dkk di Museum Dharma Bhakti, Makostrad, Jakarta Pusat menjadi perbincangan. Sebab, pembongkaran patung yang dilakukan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution atau AY Nasution itu disenggolkan dengan isu kebangkitan PKI.
Isu itu dimunculkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan telah dibantah Kostrad. Pihak Kostrad menyebut pembongkaran patung itu sudah seizin Pangkostrad Letjen Dudung Abdurrachman.
Padahal AY Nasution adalah orang yang membuat, menempatkan dan akhirnya membongkar patung-patung para tokoh dibalik penumpasan PKI itu. Menurut Kostrad, AY Nasution membongkar patung-patung itu adalah karena alasan keagamaan.
Lantas siapakah sosok AY Nasution ini?
Dilansir situs Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, kepribadian AY Nasution ini sempat disinggung Pejabat (Pj) Bupati Pakpak Bharat, Asren Nasution pada 3 Juni 2020. Di mana saat itu, Asren menyebut AY Nasution adalah sosok yang taat dalam beragama.
“Beliau itu disiplin mulai jam olahraga, salat, istirahat, baca Al-Qur'an dan lainnya semua tepat waktu sehingga menjadi teladan bagi kita,” kata Asren Nasution soal AY Nasution.
Dijelaskan, AY Nasution adalah putra Kolonel Inf HM Nurdin Nasution. Nurdin Nasution diketahui pernah menjabat sebagai Bupati Padang Sidempuan. Asren Nasution kemudian menyebut AY Nasution sebagai tutornya di dunia kemiliteran.
Komentar itu diutarakan saat AY Nasution mengunjungi objek wisata di Pakpak Bharat, yakni Delleng Simpon di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTU). Dijelaskan Asren, dia dan AY Nasution pernah bertugas dalam satuan tugas seperti di Korem 162 Wirabakti di NTB, di Jepang, dan di tempat lainnya.
“Beliau ini merupakan total militer karena ayah beliau juga seorang militer dan anaknya juga militer,” ujar Pj Bupati Pakpak Bharat dilansir situs Pemkab Pakpak Bharat dalam berita 3 Juli 2020.
Ketaatan dalam beragama itu juga dikuatkan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Menurutnya, saat meminta izin pembongkaran patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, dan AH Nasution, AY Nasution mendasarinya dengan pertimbangan keagamaan. Bahkan AY Nasution merasa berdosa lantaran telah mendirikan patung-patung itu.
“Kini patung tersebut diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” tutur Dudung, dikutip dari Detikcom, Selasa (28/9/2021).
Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana dalam keterangannya juga menyampaikan hal serupa soal Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 2011-2012 itu.
“Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk dibongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilakan,” sambung Haryanta.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber: Detikcom

MURIANEWS, Jakarta – Pembongkaran patung Soeharto dkk di Museum Dharma Bhakti, Makostrad, Jakarta Pusat menjadi perbincangan. Sebab, pembongkaran patung yang dilakukan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution atau AY Nasution itu disenggolkan dengan isu kebangkitan PKI.
Isu itu dimunculkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan telah dibantah Kostrad. Pihak Kostrad menyebut pembongkaran patung itu sudah seizin Pangkostrad Letjen Dudung Abdurrachman.
Padahal AY Nasution adalah orang yang membuat, menempatkan dan akhirnya membongkar patung-patung para tokoh dibalik penumpasan PKI itu. Menurut Kostrad, AY Nasution membongkar patung-patung itu adalah karena alasan keagamaan.
Lantas siapakah sosok AY Nasution ini?
Dilansir situs Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, kepribadian AY Nasution ini sempat disinggung Pejabat (Pj) Bupati Pakpak Bharat, Asren Nasution pada 3 Juni 2020. Di mana saat itu, Asren menyebut AY Nasution adalah sosok yang taat dalam beragama.
“Beliau itu disiplin mulai jam olahraga, salat, istirahat, baca Al-Qur'an dan lainnya semua tepat waktu sehingga menjadi teladan bagi kita,” kata Asren Nasution soal AY Nasution.
Dijelaskan, AY Nasution adalah putra Kolonel Inf HM Nurdin Nasution. Nurdin Nasution diketahui pernah menjabat sebagai Bupati Padang Sidempuan. Asren Nasution kemudian menyebut AY Nasution sebagai tutornya di dunia kemiliteran.
Komentar itu diutarakan saat AY Nasution mengunjungi objek wisata di Pakpak Bharat, yakni Delleng Simpon di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTU). Dijelaskan Asren, dia dan AY Nasution pernah bertugas dalam satuan tugas seperti di Korem 162 Wirabakti di NTB, di Jepang, dan di tempat lainnya.
“Beliau ini merupakan total militer karena ayah beliau juga seorang militer dan anaknya juga militer,” ujar Pj Bupati Pakpak Bharat dilansir situs Pemkab Pakpak Bharat dalam berita 3 Juli 2020.
Ketaatan dalam beragama itu juga dikuatkan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Menurutnya, saat meminta izin pembongkaran patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, dan AH Nasution, AY Nasution mendasarinya dengan pertimbangan keagamaan. Bahkan AY Nasution merasa berdosa lantaran telah mendirikan patung-patung itu.
“Kini patung tersebut diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” tutur Dudung, dikutip dari Detikcom, Selasa (28/9/2021).
Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana dalam keterangannya juga menyampaikan hal serupa soal Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 2011-2012 itu.
“Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk dibongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilakan,” sambung Haryanta.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber: Detikcom