Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Penyerangan terhadap tokoh agama dan ustaz belakangan ini terjadi. Peristiwa itu pun menjadi sorotan berbagai pihak, Di antaranya datang dari Muhammadiyah dan MUI.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pun mendesak agar kepolisian mengusut aktor di balik penyerangan pada para tokoh agama dan ustaz itu. Dia meminta kepolisian  bertindak cepat untuk mengungkap pelaku maupun motifnya.

“Polisi harus bertindak cepat mengusut tuntas pelaku, motif, dan kemungkinan adanya aktor intelektual,” kata Abdul dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (22/9/2021).

Mu’ti khawatir, terjadi berbagai spekulasi dan provokasi yang akhirnya membuat masyarakat resah. Itu terjadi bila kepolisian lamban dalam bertindak untuk mengusut kasus tersebut.

Meski begitu, Pihaknya meminta agar seluruh umat Islam tetap tenang dan tidak berspekulasi maupun terprovokasi dengan informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Secara pribadi dan atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk para ustadz yang menjadi korban baik yang wafat maupun sedang dirawat,” kata Mu’ti.

Meski begitu, Mu’ti menilai pengamanan khusus untuk para ustaz tidak telalu mendesak. Mu’ti hany meminta agar keamanan dan pengamanan tempat ibadah perlu ditingkatkan, seperti sarana CCTV hingga petugas keamanan. Dia meminta agar ustaz lebih hati-hati dalam beraktivitas sehari-hari.

Ungkapan senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Dia berharap kepolisian bekerja secara terbuka dalam penanganan kasus-kasus penyerangan pada ustaz belakangan ini.

“Berharap agar dalam menangani berbagai kasus termasuk yang menyangkut kasus penyerangan terhadap para ustaz serta ulama ini pihak kepolisian hendaknya benar-benar bisa bekerja secara serius dan profesional serta terbuka," kata Anwar dikutip CNN Indonesia, Rabu (22/9/2021).

Dia mengaku heran dengan klaim polisi yang selalu mengatakan pelaku penyerangan pada ustaz maupun tokoh agama mengalami gangguan jiwa. Akibatnya, kasusnya tak bisa dilanjutkan karena status pelaku seperti demikian.“Tapi betulkah dia atau mereka tersebut sakit jiwa? Ya tidak tahu. Gelap bagi kita, karena yang tahu hanya polisi,” kata Anwar.Anwar menilai, akibat dari itu muncul berbagai spekulasi dan isu liar di tengah masyarakat. Anwar menilai pada intinya rakyat pesimistis dan tidak percaya kepada pihak kepolisian ketika menangani kasus penyerangan terhadap ustaz.Baginya, hal demikian jelas tidak baik. Sebab, pihak kepolisian adalah aparat penegak hukum yang harus mendapatkan kepercayaan masyarakat.“Tentu negeri ini juga akan ikut menjadi rusak karena sudah tidak ada orang atau institusi yang dipercaya oleh masyarakat yang bisa diharapkan dan dimintakan bantuannya untuk mencari dan mendapatkan keadilan,” kata dia.Seperti diketahui, belakangan ini marak terjadi penyerangan terhadap ustaz dan tokoh agama. Salah satunya menimpa ustaz Abu Syahid Chaniago yang diserang oleh orang tak dikenal saat sedang memberikan ceramah di Masjid Baitussyakur, Batam, Kepulauan Riau, Senin (20/9/2021) lalu. Pelaku berinisial H (26) langsung ditangkap dan diamankan ke Polresta Barelang.Tak berhenti sampai di situ, seorang tokoh agama berinisial A (43) atau kerap disapa ustaz Alex ditembak orang tak dikenal dan meninggal dunia di Kota Tangerang beberapa hari lalu. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler