Meninggal Karena Sakit, Mertua SBY Dimakamkan di Purworejo
Murianews
Selasa, 21 September 2021 16:10:18
MURIANEWS, Jakarta – Mertua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY), Sunarti Sri Hadiyah Sarwo Edhie Wibowo atau Ageng meninggal dunia, Senin (20/9/2021) sekitar pukul 17.45.
Kabar duka itu diungkapkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) dalam akun instagramnya, @agusyudhoyono.
“
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah, eyang kami tercinta, Hj. Sunarti Sri Hadiyah binti Danu Sunarto (Ibu Ageng Sarwo Edhie Wibowo) hari ini, Senin 20 September 2021 pada pukul 17.45 WIB karena sakit,” tulis AHY.
Kabar duka itu juga disampaikan Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP
Demokrat, Herman Khaeron. Ageng meninggal dunia di usia 91 tahun. “Betul,” kata Herman Khaeron dikutip dari
CNNIndonesia.com, Senin (21/9/2021).
Jenazah mertua SBY dimakamkan di pemakaman keluarga di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (21/9/2021). Sejumlah pejabat dan kerabat pun ikut mengiringi pemakaman almarhumah termasuk SBY.
Setelah dibawa dari Jakarta ke Purworejo melalui jalur darat, jenazah almarhumah tiba di kompleks permakaman keluarga Sarwo Edhie Wibowo di Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan Purworejo sekitar pukul 09.40 WIB. Jenazah almarhumah dimakamkan persis di samping makam sang suami, Sarwo Edhie Wibowo.
“Kami keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo sungguh berduka karena sosok yang sangat kami cintai, ibu dari putra putrinya, eyang dari cucu-cucunya dan eyang buyut dari para cicitnya yakni Hajah Sunarti Sri Hadiyah atau ibu Ageng telah berpulang ke rahmatullah menghadap Sang Khalik kemarin pada tanggal 20 September 2021 dengan tenang di Jakarta,” kat SBY dalam sambutannya di tengah prosesi pemakaman dikutip dari
Detikcom, Selasa (21/9/2021).
SBY mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga proses pemakaman. Dalam sambutannya itu juga, SBY juga mengenang Ketika menghadiri pemakaman Sarwo Edhie Wibowo di tempat yang sama.“Di tempat ini 32 tahun yang lalu tanggal 10 November 1989 tepat di hari Pahlawan Bapak Sarwo Edhie Wibowo dimakamkan dalam upacara militer yang khidmat. Saya masih ingat mewakili keluarga saat sambutan prosesi pemakaman. Almarhum Sarwo Edhie memiliki darah pejuang, darah patriot. Itulah sosok Jenderal Sarwo Edhie Wibowo,” kenangnya.“Ibu Ageng juga memiliki darah pejuang. Sebagai istri yang baru menikah waktu itu mendampingi sang suami dalam perang gerilya perang kemerdekaan, untuk melindungi sang suami dari tentara kolonial. Ibu Sarwo Edhie sudah terlibat aktif mempertahankan kedaulatan NKRI,” imbuhnya.Karakter itulah yang menurut SBY patut dicontoh oleh anak keturunan, kerabat bahkan warga bangsa Indonesia. Semua kebaikan almarhumah, SBY menambahkan, akan selalu dikenang selamanya.“We will always remember, hiduplah dengan tenang di sisi Allah. Semoga Allah mempertemukan dengan orang tua Ibu Ageng, suami tercinta, Ibu Ani Yudhoyono dan Pramono Edhie Wibowo. Sekali lagi selamat jalan Ibu Ageng. Pada saatnya Ibu bertemu dengan mereka yang Ibu sayangi dan menyayangi Ibu,” pungkasnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
CNN Indonesia,
Detikcom
[caption id="attachment_241155" align="alignleft" width="1280"]

Suasana pemakaman mertua SBY, Sunarti Sri Hadiyah Sarwo Edhie Wibowo di Purworejo. (Instagram/@ibasyudhoyono)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Mertua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY), Sunarti Sri Hadiyah Sarwo Edhie Wibowo atau Ageng meninggal dunia, Senin (20/9/2021) sekitar pukul 17.45.
Kabar duka itu diungkapkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) dalam akun instagramnya, @agusyudhoyono.
“
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah, eyang kami tercinta, Hj. Sunarti Sri Hadiyah binti Danu Sunarto (Ibu Ageng Sarwo Edhie Wibowo) hari ini, Senin 20 September 2021 pada pukul 17.45 WIB karena sakit,” tulis AHY.
Kabar duka itu juga disampaikan Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP
Demokrat, Herman Khaeron. Ageng meninggal dunia di usia 91 tahun. “Betul,” kata Herman Khaeron dikutip dari
CNNIndonesia.com, Senin (21/9/2021).
Jenazah mertua SBY dimakamkan di pemakaman keluarga di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (21/9/2021). Sejumlah pejabat dan kerabat pun ikut mengiringi pemakaman almarhumah termasuk SBY.
Setelah dibawa dari Jakarta ke Purworejo melalui jalur darat, jenazah almarhumah tiba di kompleks permakaman keluarga Sarwo Edhie Wibowo di Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan Purworejo sekitar pukul 09.40 WIB. Jenazah almarhumah dimakamkan persis di samping makam sang suami, Sarwo Edhie Wibowo.
“Kami keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo sungguh berduka karena sosok yang sangat kami cintai, ibu dari putra putrinya, eyang dari cucu-cucunya dan eyang buyut dari para cicitnya yakni Hajah Sunarti Sri Hadiyah atau ibu Ageng telah berpulang ke rahmatullah menghadap Sang Khalik kemarin pada tanggal 20 September 2021 dengan tenang di Jakarta,” kat SBY dalam sambutannya di tengah prosesi pemakaman dikutip dari
Detikcom, Selasa (21/9/2021).
SBY mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga proses pemakaman. Dalam sambutannya itu juga, SBY juga mengenang Ketika menghadiri pemakaman Sarwo Edhie Wibowo di tempat yang sama.
“Di tempat ini 32 tahun yang lalu tanggal 10 November 1989 tepat di hari Pahlawan Bapak Sarwo Edhie Wibowo dimakamkan dalam upacara militer yang khidmat. Saya masih ingat mewakili keluarga saat sambutan prosesi pemakaman. Almarhum Sarwo Edhie memiliki darah pejuang, darah patriot. Itulah sosok Jenderal Sarwo Edhie Wibowo,” kenangnya.
“Ibu Ageng juga memiliki darah pejuang. Sebagai istri yang baru menikah waktu itu mendampingi sang suami dalam perang gerilya perang kemerdekaan, untuk melindungi sang suami dari tentara kolonial. Ibu Sarwo Edhie sudah terlibat aktif mempertahankan kedaulatan NKRI,” imbuhnya.
Karakter itulah yang menurut SBY patut dicontoh oleh anak keturunan, kerabat bahkan warga bangsa Indonesia. Semua kebaikan almarhumah, SBY menambahkan, akan selalu dikenang selamanya.
“We will always remember, hiduplah dengan tenang di sisi Allah. Semoga Allah mempertemukan dengan orang tua Ibu Ageng, suami tercinta, Ibu Ani Yudhoyono dan Pramono Edhie Wibowo. Sekali lagi selamat jalan Ibu Ageng. Pada saatnya Ibu bertemu dengan mereka yang Ibu sayangi dan menyayangi Ibu,” pungkasnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia,
Detikcom