Pengacara: TikToker Gantung Diri di Jatinegara Duga Dibunuh Teman Dekat
Murianews
Senin, 20 September 2021 14:00:29
MURIANEWS, Jakarta – Pengacara keluarga
Tiktoker gantung diri saat live di Rusun Jatinegara, Dosma Roha Sijabat menduga, korban dibunuh teman dekatnya. Dosma pun mengungkapkan beberapa alasan yang menjadi dasar dugaan itu.
Teman dekat yang dimaksud oleh pengacara, adalah orang yang pernah tinggal dengan korban. Dia pun memiliki masalah hutang piutang dengan korban, bahkan korban sempat membuat poster untuk mencari orang tersebut.
“Orang terdekat (diduga pelaku). Karena kenapa. Dari CCTV dari sore ke malam, kan di lokasi, semua orang terdekat yang lalu lalang. Dan ada (yang) menemukan poster saat oleh TKP itu. Saya nggak tahu ukurannya karena cowok. Bisa dibilang teman akrab,” katanya, dikutip dari
Detikcom, Senin (20/9/2021).
Baca juga:
Dikenal Pendiam, Pemuda Klaten Ditemukan Tewas Gantung DiriMenurutnya, sebelum kejadian, korban sudah menyebar brosus untuk mencari seseorang karena masalah utang piutang. Orang yang dicarinya itu, lanjutnya, adalah orang selama ini tinggal atau tidur bersama mendiang. Namun, orang itu kabur.
Dosma menyebut, beberapa orang dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Namun, orang yang memiliki masalah utang piutang dengan korban adalah pria berinisial C.
“Kalau inisial, karena itu kan lebih dari 1 orang. Jadi untuk kami menyebutkannya, saya butuh koordinasi dengan pihak kepolisian, tapi untuk saat ini, yang bisa disebutkan insialnya adalah yang ada utang piutang, yang dicetak brosur oleh mendiang, yaitu (pria berinisial) C,” kata Dosma.
Selain C, Dosma juga mencurigai beberapa teman dekat korban lainnya, yakni N. Menurut Dosma, N juga pernah tinggal bersama korban sebelum dengan C.
“Mengumumkan (kematian korban) ke grup WhatApp secara pribadi dan itu, dan seseorang ini adalah orang yang sebelumnya tinggal dengan mendiang sebelum dengan C. Dia ini inisial N, ini orang yang masuk room live dan dia mengumumkan bahwa C kini utang kepada mendiang. Saya curiga saat ini C dan N,” katanya.Selain mengantongi nama-nama yang diduga pelaku, Dosma mengaku sudah mendapat beberapa ciri pelaku. Hal itu dia dapat setelah mencari saksi-saksi saat live tiktok.“Saya harus mencari saksi, dan memberikan keterangan. Sampailah saya ada rekaman lima setengah jam, saya wawancara beberapa orang untuk menjadi saksi. Yang sangat jelas mengatakan bahwa di situ ada orang dan bahkan tiga kali live. Jam 10 malam tanggal dua, sampai 1.30 tanggal tiga. Itu ada orang. Saksi jelaskan ciri-cirinya,” ucapnya.Sebelumnya, Dosma menyebutkan ada tujuh orang yang dicurigai sebagai pelaku. Mereka dikenal oleh korban. "Iya, pada intinya ada kejanggalan-kejanggalan ya. Karena penggalan videonya itu sudah janggal. Apalagi dari CCTV-CCTV itu ada beberapa orang yang kita duga sebagai pelaku,” kata Dosma, Sabtu (18/9).Dosma menyebutkan sejauh ini ada tujuh orang yang diduga terkait dengan peristiwa tewasnya korban. Dosma menyebut ketujuh orang itu mengenal korban. “Sudah ada (dugaan pelaku). Tujuh orang perkiraan, intinya yang dikenal (korban),” ucapnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Detikcom
[caption id="attachment_222272" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi garis polisi. (Detik.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Pengacara keluarga
Tiktoker gantung diri saat live di Rusun Jatinegara, Dosma Roha Sijabat menduga, korban dibunuh teman dekatnya. Dosma pun mengungkapkan beberapa alasan yang menjadi dasar dugaan itu.
Teman dekat yang dimaksud oleh pengacara, adalah orang yang pernah tinggal dengan korban. Dia pun memiliki masalah hutang piutang dengan korban, bahkan korban sempat membuat poster untuk mencari orang tersebut.
“Orang terdekat (diduga pelaku). Karena kenapa. Dari CCTV dari sore ke malam, kan di lokasi, semua orang terdekat yang lalu lalang. Dan ada (yang) menemukan poster saat oleh TKP itu. Saya nggak tahu ukurannya karena cowok. Bisa dibilang teman akrab,” katanya, dikutip dari
Detikcom, Senin (20/9/2021).
Baca juga:
Dikenal Pendiam, Pemuda Klaten Ditemukan Tewas Gantung Diri
Menurutnya, sebelum kejadian, korban sudah menyebar brosus untuk mencari seseorang karena masalah utang piutang. Orang yang dicarinya itu, lanjutnya, adalah orang selama ini tinggal atau tidur bersama mendiang. Namun, orang itu kabur.
Dosma menyebut, beberapa orang dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Namun, orang yang memiliki masalah utang piutang dengan korban adalah pria berinisial C.
“Kalau inisial, karena itu kan lebih dari 1 orang. Jadi untuk kami menyebutkannya, saya butuh koordinasi dengan pihak kepolisian, tapi untuk saat ini, yang bisa disebutkan insialnya adalah yang ada utang piutang, yang dicetak brosur oleh mendiang, yaitu (pria berinisial) C,” kata Dosma.
Selain C, Dosma juga mencurigai beberapa teman dekat korban lainnya, yakni N. Menurut Dosma, N juga pernah tinggal bersama korban sebelum dengan C.
“Mengumumkan (kematian korban) ke grup WhatApp secara pribadi dan itu, dan seseorang ini adalah orang yang sebelumnya tinggal dengan mendiang sebelum dengan C. Dia ini inisial N, ini orang yang masuk room live dan dia mengumumkan bahwa C kini utang kepada mendiang. Saya curiga saat ini C dan N,” katanya.
Selain mengantongi nama-nama yang diduga pelaku, Dosma mengaku sudah mendapat beberapa ciri pelaku. Hal itu dia dapat setelah mencari saksi-saksi saat live tiktok.
“Saya harus mencari saksi, dan memberikan keterangan. Sampailah saya ada rekaman lima setengah jam, saya wawancara beberapa orang untuk menjadi saksi. Yang sangat jelas mengatakan bahwa di situ ada orang dan bahkan tiga kali live. Jam 10 malam tanggal dua, sampai 1.30 tanggal tiga. Itu ada orang. Saksi jelaskan ciri-cirinya,” ucapnya.
Sebelumnya, Dosma menyebutkan ada tujuh orang yang dicurigai sebagai pelaku. Mereka dikenal oleh korban. "Iya, pada intinya ada kejanggalan-kejanggalan ya. Karena penggalan videonya itu sudah janggal. Apalagi dari CCTV-CCTV itu ada beberapa orang yang kita duga sebagai pelaku,” kata Dosma, Sabtu (18/9).
Dosma menyebutkan sejauh ini ada tujuh orang yang diduga terkait dengan peristiwa tewasnya korban. Dosma menyebut ketujuh orang itu mengenal korban. “Sudah ada (dugaan pelaku). Tujuh orang perkiraan, intinya yang dikenal (korban),” ucapnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Detikcom