Dua Jenazah Teroris Poso Tiba di RS Bhayangkara Palu
Murianews
Minggu, 19 September 2021 10:52:34
MURIANEWS, Jakarta – Dua jenazah
teroris Poso diba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Minggu (19/9/2021), sekitar pukul 04.10 WITA. Keduanya tiba dengan dua unit ambulans milik Polda Sulawesi Tengah dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
Sejumlah awak media yang sudah menunggu pun langsung mendekat di kamar jenazah. Namun, mereka tidak diperkenankan untuk mendekat. Mengutip dari
Antaranews.com, hingga kini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kedatangan jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Sebelumnya, telah terjadi baku tembak antara Satgas Madago Raya dan kelompok teroris Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), Sabtu (18/9/2021). Dari adu tembak itu, diinformasikan dua
teroris tewas tertembak, satu di antaranya merupakan pimpinan teroris Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora. Sementara, satu lainnya seorang anggota Ali Kalora, yakni Jaka Ramadhan.
“DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP,” kata Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf.
Kontak tembak terjadi pada Sabtu (18/09) sekitar pukul 17.20 Wita di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengaku sudah mendapatkan informasi terkait tewasnya dua teroris posi itu. Dia mengatakan, pernyataan resmi akan disampaikan langsung oleh Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi di lokasi.
Argo sendiri juga masih menunggu informasi resmi dari Polda Sulawesi Tengah tersebut. Termasuk juga kronologis baku tembak yang menewaskan pimpinan MIT Poso. Diketahui, Kelompok teroris MIT Poso yang dipimpin Ali Kalora telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulteng. “Saya masih menunggu juga,” kata Argo.Pertengahan Juli lalu, Satgas Madago Raya yang terdiri atas personel TNI dan Polri, juga telah melakukan penindakan terhadap tiga orang
DPO teroris MIT Poso, Sulawesi Tengah yang tewas tertembak dalam baku tembak pada Minggu (11/7) dan Sabtu (17/7).Dengan tewasnya dua lagi DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya tinggal memburu empat orang lagi anggota kelompok lainnya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Antaranews.com
[caption id="attachment_240744" align="alignleft" width="1280"]

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya melakukan patroli di pergunungan Manggalapi, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (16/8/2021). (ANTARA FOTO/Rangga Musabar/bmz)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Dua jenazah
teroris Poso diba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Minggu (19/9/2021), sekitar pukul 04.10 WITA. Keduanya tiba dengan dua unit ambulans milik Polda Sulawesi Tengah dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
Sejumlah awak media yang sudah menunggu pun langsung mendekat di kamar jenazah. Namun, mereka tidak diperkenankan untuk mendekat. Mengutip dari
Antaranews.com, hingga kini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kedatangan jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Sebelumnya, telah terjadi baku tembak antara Satgas Madago Raya dan kelompok teroris Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), Sabtu (18/9/2021). Dari adu tembak itu, diinformasikan dua
teroris tewas tertembak, satu di antaranya merupakan pimpinan teroris Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora. Sementara, satu lainnya seorang anggota Ali Kalora, yakni Jaka Ramadhan.
“DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP,” kata Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf.
Kontak tembak terjadi pada Sabtu (18/09) sekitar pukul 17.20 Wita di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengaku sudah mendapatkan informasi terkait tewasnya dua teroris posi itu. Dia mengatakan, pernyataan resmi akan disampaikan langsung oleh Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi di lokasi.
Argo sendiri juga masih menunggu informasi resmi dari Polda Sulawesi Tengah tersebut. Termasuk juga kronologis baku tembak yang menewaskan pimpinan MIT Poso. Diketahui, Kelompok teroris MIT Poso yang dipimpin Ali Kalora telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulteng. “Saya masih menunggu juga,” kata Argo.
Pertengahan Juli lalu, Satgas Madago Raya yang terdiri atas personel TNI dan Polri, juga telah melakukan penindakan terhadap tiga orang
DPO teroris MIT Poso, Sulawesi Tengah yang tewas tertembak dalam baku tembak pada Minggu (11/7) dan Sabtu (17/7).
Dengan tewasnya dua lagi DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya tinggal memburu empat orang lagi anggota kelompok lainnya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Antaranews.com