Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Papua – Sebanyak 250 tenaga kesehatan (nakes) di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mendesak agar diberikan jaminan keamanan. Desakan itu diungkapkan menyusul adanya nakes yang menjadi korban dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiworok.

Para nakes itu menggelar aksi long march agar aspirasinya didengar, Kamis (16/9/2021). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Papua juga mengecam serangan yang dilakukan KKB tersebut. Mereka pun meminta jaminan keamanan dan keselamatan demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua.

Ketua IDI Wilayah Papua, Donald Aronggear berharap kejadian nahas serupa tidak lagi terulang kembali. Dia menyebut, dalam serangan KKB itu menyebabkan puluhan nakes terluka.

“Kami meminta kepada pemerintah daerah provinsi Papua beserta TNI/Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua,” kata Donald dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (17/9).

Donal mendesak Pemprov Papua untuk berkoodinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat agar ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas.

Donald sangat menyayangkan insiden penyerangan tersebut lantaran nakes menurutnya sangat dibutuhkan kehadirannya di Papua terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. “Saat ini, seluruh tenaga kesehatan yang selamat dari fasilitas kesehatan tersebut dievakuasi ke Jayapura,” ujar Donald.

Sebelumnya, ada dua nakes yang hilang saat serangan KKB di Papua, Senin (13/9/2021). Mereka pun sudah ditemukan di jurang, Rabu (15/9/2021) dengan kondisi memprihatinkan. Satu di antaranya meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dua nakes tersebut sudah dievakuasi. Adapun identitas dua nakes tersebut, yakni Kristina yang ditemukan selamat dan kini mendapatkan perawatan medis. Sementara, satunya bernama Gabriela Meilan ditemukan sudah tak bernyawa.KKB diketahui telah melakukan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas kesehatan, gedung sekolah, hingga bank saat penyerangan di Kiwirok. Hal itu diduga sebagai bentuk perlawanan atas penangkapan rekan mereka.Dalam peristiwa itu, beberapa fasilitas publik yang dibakar antara lain kantor Distrik, Kantor Kas Bank Papua Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, Rumah Dokter, Barak Nakes, SD Inpres, Rumah Guru dan Pasar.Selain itu, juga sempat terjadi kontak tembak antara KKB dengan aparat TNI-Polri yang berjaga. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria menyebut satu anggota mengalami luka ringan karena terkena peluru selama kontak senjata. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler