Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyerukan negara untuk memprioritasikan identifikasi, rehabilitasi dan penelitian atas konsekuensi dari Covid-19.

WHO juga menyuarakan pengumpulan data standar tentang ‘long Covid-19’ dan mengusulkan istilah kondisi paska Covid-19 harus digunakan sebagai pedoman masyarakat agar bisa ‘hidup dengan Covid-19’ yang panjang.

Para penelidi memulai proyek penyelidikan ini untuk memahami apa hasil inti untuk pasien yang hidup dengan ‘long Covid-19’.

Dalam rilis tertulisnya, WHO menyebut sebagian besar orang yang didiagnosa Covid-19 mengalami gejala berkepanjangan, seperti kelelahan, sesak napas, dan komplikasi neurologis. Bahkan itu terjadi hingga beberapa bulan setelah terinfeksi. Namun, bukti untuk kondisi ini terbatas dan berdasarkan kelompok pasien kecil dengan tindak lanjut jangka pendek.

Untuk itu, ada kebutuhan mendesak guna mengembangkan core comes set (COS) atau kumpulan dari hasil inti. Itu dilakukan untuk mengoptimalkan serta menstandarisasi pengumpulan dan pelaporan data klinis di seluruh studi, terutama uji klinis atau praktik klinis untk kondisi ini.

Dengan gagasan itu, komunitas penelitian klinis dan orang-orang yang hidup dengan kondisi Pasca Covid-19 telah berkumpul untuk menanggapi krisis perawatan kesehatan global yang muncul ini.
Dengan gagasan itu, komunitas penelitian klinis dan orang-orang yang hidup dengan kondisi Pasca Covid-19 telah berkumpul untuk menanggapi krisis perawatan kesehatan global yang muncul ini.Sekelompok ahli internasional dalam pengembangan COS dan penelitian Kondisi Pasca Covid-19 serta praktik klinis telah mengembangkan program penelitian bersama dengan WHO, ISARIC (Konsorsium Pernafasan Akut Parah Internasional dan Konsorsium Infeksi yang baru muncul), dan mitra pasien untuk pengembangan kumpulan hasil inti dari Kondisi Pasca Covid-19.Proyek itu, akan dimulai dengan mensurvei orang yang hidup dengan kondisi Pasca-COVID-19. Mereka akan menilai dan menyusun rencana dalam dua fase. Fase pertama akan fokus pada hasil apa yang harus diukur dan fase kedua akan fokus pada bagaimana mengukur hasil ini.Penelitian untuk fasi pertama ditargetkan selesai pada musim panas 2021. Kemudian, untuk fase kedua pada 2022. Proyek ini mengikuti standar Inisiatif COMET (Core Outcome Measures in Effectiveness Trials) dan telah terdaftar di COS COMET. Reporter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler