Kamis, 20 November 2025


"Sampai tadi ditemukan beberapa kepingan dan barang di lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam yang diyakini bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam dan ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo," kata Yudo dalam konferensi pers di Bali seperti dikutip Detik.com, Sabtu (24/4/2021).

Dia mengatakan, temuan serpihan tersebut berasal dari beberapa kepingan komponen yang diduga dari kapal selam KRI Nanggala-402. Dia pun menegaskan, komponen itu tak mungkin ditemukan jika tak ada keretakan.

Selain itu, tim juga menemukan tumpahan minyak, oli, serta beberapa barang lain yang hanya dimiliki KRI Nanggala-402. Apalagi tak ada kapal lain dalam radius 10 mil.

"Barang-barang ini tidak dimiliki umum. Di sekitar 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas sehingga kemudian dari para ahli, dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, diyakini ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," ucapnya.

Dia mengatakan barang-barang itu antara lain pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas periskop, hingga alas yang biasa dipakai oleh ABK untuk salat.

Pencarian KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan. Pencarian tetap dilakukan setelah batas waktu 72 jam ketersediaan oksigen terlewati. Pencarian juga dilakukan dengan bantuan dari berbagai negara.

Sementara itu, dikutip dari CNN Indonesia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut status KRI Nanggala-402 menuju fase tenggelam atau subsunk usai temuan serpihan, barang, serta tumpahan minyak.Sebelumnya, TNI masih menyebut kapal selam buatan Jerman itu masih dalam fase sub-missed alias hilang kontak."Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam," ujarnya, dalam konferensi pers dari Bali, Sabtu (24/4/2021)."Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," lanjut dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com, CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler