Minggu, 24 September 2023

Dua Menteri Jokowi Terjaring OTT KPK hingga Perombakan Kabinet Indonesia Maju

Murianews
Selasa, 29 Desember 2020 17:32:41
MURIANEWS, Jakarta – Kasus korupsi masih menjadi sorotan terhadap kinerja Kabinet Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Sepanjang tahun 2020, terdapat dua menteri yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus ini tidak hanya mencoreng nama baik pemerintahan. Namun, juga telah menurunkan tingkat kepercayaan diri masyarakat terhadap kinerja kabinet. Semangat mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi belum juga bisa terwujud sepenuhnya.

Berikut kaleidoskop dinamika pemerintahan selama satu tahun terakhir :

[caption id="attachment_203455" align="aligncenter" width="1024"] Edhy Prabowo (kanan) didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen dan Bupati Jepara Dian Kristiandi saat kunjungan kerja di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Kamis (30/01/2020). (Foto : Humas Pemprov Jateng)[/caption]

Menteri KKP Dicokok Usai Pulang dari Amerika Serikat

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020) dini hari. Selain Edhy Prabowo, KPK juga turut mengamankan beberapa orang dalam penangkapan tersebut.

“Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi,” ucap Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam keterangannya seperti dikutip Solopos.com.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua KPK lainnya Nurul Ghufron. Ia pun menjelaskan, politisi Gerindra itu ditangkap diduga berkaitan dengan ekspor benur atau benih lobster.

“Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur (benih lobster),” kata Ghufron.

Pada Senin (28/12/2020), Edhy Prabowo mulai menjalani pemeriksaan di gedung KPK Jakarta. Politikus asal Partai Gerindra tersebut diperiksa KPK untuk penyidikan kasus dugaan penerimaan suap perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya pada tahun 2020 saat dia masih memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan .

[caption id="attachment_203456" align="aligncenter" width="1024"] Juliari P Batubara (tengah) saat melakukan kunjungan kerja di Kota Semarang pada 21 November 2019. (foto : Semarangkota.go.id)[/caption]

Menteri Sosial Ditangkap karena Dugaan Korupsi Bansos Covid-19

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Sosial atau Mensos Juliari P Batubara sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait bansos Covid-19. Tak cuma Mensos Juliari, KPK dalam kasus itu juga menetapkan empat tersangka lain.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan kasus yang menjerat kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) tersebut bermula dari informasi terkait adanya dugaan penerimaan uang oleh sejumlah penyelenggara negara yang diberikan oleh Ardian IM selaku swasta dan Harry Sidabuke kepada Matheus Joko Santoso selaku pejabat pembuat komitmen di Kemensos, Adi Wahyono, dan Mensos Juliari Batubara.

Sedangkan khusus untuk Juliari, pemberian uang melalui Matheus Joko Santoso dan Shelvy N. selaku sekretaris di Kemensos.

Penyerahan uang akan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 5 Desember 2020, sekitar jam 02.00 WIB di salah satu tempat di Jakarta,” kata Firli Bahuri dalam konferensi pers di KPK, Minggu (6/12/2020) dini hari seperti dikutip Solopos.com

Dia menjelaskan uang itu sebelumnya telah disiapkan Ardian dan Harry di salah satu apartemen di Jakarta dan di Bandung. Uang disimpan di dalam tujuh koper, tiga tas ransel, dan amplop kecil yang jumlahnya mecapai Rp 14,5 miliar.

“Selanjutnya Tim KPK langsung mengamankan MJS, SN dan pihak-pihak lain di beberapa tempat di Jakarta untuk selanjutnya pihak-pihak yang diamankan beserta uang dengan jumlah sekitar Rp14,5 miliar dibawa ke KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Firli.

[caption id="attachment_203457" align="aligncenter" width="1024"] Presiden Joko Widodo telah resmi melantik Menteri dan Wakil Menteri (Wamen) Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020). (foto : BPMI Setpres)[/caption]

Langkah Jokowi Ganti Enam Menteri di Penghujung Tahun

Langkah besar diambil Presiden Joko Widodo di penghujung tahun 2020. Presiden Jokowi  mengumumkan reshuffle kabinet pertama Jokowi untuk Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12/2020). Ada enam nama yang diumumkan menjadi menteri baru.

Pada pengumuman yang disiarkan stasiun televisi nasional, Jokowi menetapkan Tri Rismaharini yang sebelumnya Wali Kota Surabaya sebagai Menteri Sosial. Risma menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi bansos Covid-19.

Selanjutnya ada nama Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Sebagaimana diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, Sandiaga Uno yang berpasangan dengan Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin.

Nama ketiga yang diumumkan Presiden Jokowi pada reshuffle kabinet kali ini adalah Budi Gunadi Sadikin yang didapuk sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto. Budi Gunadi sebelumnya pernah menjabat Dirut Bank Mandiri dan Wakil Menteri BUMN.

Lalu Yaqut Cholil Coumas sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi, sedangkan Mohammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. Untuk jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan, Jokowi mempercayakan kepada Sakti Wahyu Trenggono.

Sakti menggantikan Edhy Prabowo yang sebelumnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap perizinan ekspor benih lobster atau benur.

 

Penulis : Sundoyo Hardi
Editor : Sundoyo Hardi
Sumber : Solopos.com

Komentar