Prabowo Mengaku Bangga Bergabung dengan Presiden Jokowi
Cholis Anwar
Jumat, 17 Maret 2023 14:28:10
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) Jumat (17/3/2023).
”Saudara sekalian, sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Pak Joko Widodo, saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo,” kata Prabowo mengutip tayangan Youtube Sekretariat Presiden.
Baca: Cuaca Berawan Diprakirakan Masih Akan Dominasi Kudus Hari IniPrabowo menuturkan terkait pengalamannya pada saat menjadi lawan Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Prabowo menyebut hubungannya dengan Jokowi saat itu sebagai rival politik.
”Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu? Tahu kan, saya dulu rivalnya Pak Jokowi. Tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung,” tuturnya.
Dia kemudian betanya-tanya bagaimana bisa dua rival politik dalam pilpres, tetapi setelah pemilu selesai justru rival itu menjadi satu.
”Bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu, di negara lain sulit-sulit,” kata Prabowo.Dia lantas menceritakan kondisi di Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut sebagai sesepuh sistem demokrasi. Di negara itu, dua partai besar, yakni Partai Demokrat dan Partai Republik saat ini tak bisa akur bersama.”Sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan. Tidak mau duduk bersama,” katanya.
Baca: Prabowo Berencana Beli Beberapa Jet Tempur BekasOleh karenanya Indonesia ingin memberikan contoh sebaliknya. Sebab saat ini banyak negara yang melihat situasi di Indonesia.”Kita memberi contoh sekarang, banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,” tegas Prabowo.
Murianews, Tambolong – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku bangga bisa bergabung dalam kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekali pun pada saat pemilu 2014 dan 2019 dia telah menjadi rival politik Jokowi.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) Jumat (17/3/2023).
”Saudara sekalian, sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Pak Joko Widodo, saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo,” kata Prabowo mengutip tayangan Youtube Sekretariat Presiden.
Baca: Cuaca Berawan Diprakirakan Masih Akan Dominasi Kudus Hari Ini
Prabowo menuturkan terkait pengalamannya pada saat menjadi lawan Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Prabowo menyebut hubungannya dengan Jokowi saat itu sebagai rival politik.
”Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu? Tahu kan, saya dulu rivalnya Pak Jokowi. Tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung,” tuturnya.
Dia kemudian betanya-tanya bagaimana bisa dua rival politik dalam pilpres, tetapi setelah pemilu selesai justru rival itu menjadi satu.
”Bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu, di negara lain sulit-sulit,” kata Prabowo.
Dia lantas menceritakan kondisi di Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut sebagai sesepuh sistem demokrasi. Di negara itu, dua partai besar, yakni Partai Demokrat dan Partai Republik saat ini tak bisa akur bersama.
”Sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan. Tidak mau duduk bersama,” katanya.
Baca: Prabowo Berencana Beli Beberapa Jet Tempur Bekas
Oleh karenanya Indonesia ingin memberikan contoh sebaliknya. Sebab saat ini banyak negara yang melihat situasi di Indonesia.
”Kita memberi contoh sekarang, banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,” tegas Prabowo.