Semeru Tewaskan 13 Orang dan Puluhan Lainnya Luka-luka
Budi Santoso
Minggu, 5 Desember 2021 15:31:39
MURIANEWS, Lumajang- Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur tewaskan 13 orang warga. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan.
Pejabat BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Abdul Muhari mengatakan, 13 warga yang tewas tersebut sudah bisa diidentifikasi. Sebelumnya juga dilaporkan ada 10 orang warga yang terjebak, dan sudah bisa diselamatkan.
Dalam rilis
BNPB, Minggu (5/12/2021) Abdul Muhari juga menyatakan, sebanyak 98 orang warga, termasuk dua wanita hamil mengalami luka-luka. Selanjutnya sebanyak 902 orang telah dievakuasi.
Abdul Muhari menyebut, sebagian besar warga yang luka-luka mengalami cidera dan luka bakar. Sejauh ini lokasi yang paling parah terdampak dari erupsi Gunung Semeru adalah Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Semeru, merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa, memuntahkan menara abu dan awan panas pada Sabtu (4/12/2021). Kejadian ini telah membuat warga di desa -desa terdekat melarikan diri dengan panik.
BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi, Warga BerhamburanLetusan Semeru kali ini, menimbulkan kerusakan sangat besar. Jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus, akibat lahar yang datang. Selain itu letusan Semeru juga menghancurkan bangunan milik warga.
Di Desa Sumberwuluh, rumah-rumah warga diketahui rusak dan tertutup abu vulkanik tebal. Beberapa warga yang sudah dievakuasi diketahui ada yang ‘ngotot’ ingin pulang melihat situasi. Hal ini membuaty sejumlah relawan terus berupaya untuk menghalau niat mereka.Upaya evakuasi terhadap dampak bencana, sejauh ini masih belum bisa dilakukan secara maksimal. Bahkan sempat ditangguhkan karena ancaman awan panas masih menghambat. Bahaya awan panas, saat ini masih berpotensi menimbulkan bencana.Selain itu, sendimen vulkanik yang panas, material berukuran besar, masih membatasi pergerakan tim evakuasi. Sehingga upaya evakuasi terhadap kemungkinan warga yang masih tertinggal belum bisa dilakukan lagi.Sementara itu, kementrian perhubungan Indonesia menyatakan, letusan Semeru tidak berdampak pada jalur penerbangan. Namun demikian, seluruh pilot pesawat terbang sudah diberikan pemahaman mengenai kemungkinan hujan abu yang bisa menganngu.Gunung Semeru berketinggian 3.600 meter (atau 12.000 kaki), merupakan salah satu dari sekitar 130 gunung berapi aktif di Indonesia. Sebelumnya, pada Januari 2021 lalu, Semeru juga sempat meletus, meski tidak menimbulkan korban jiwa.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber:
BNPB
[caption id="attachment_256606" align="alignnone" width="1240"]

Warga Sumberwuluh, Candipura, Lumajang, Jawa Timur, menyelamatkan diri dari erupsi Semeru. (BNPB)[/caption]
MURIANEWS, Lumajang- Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur tewaskan 13 orang warga. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan.
Pejabat BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Abdul Muhari mengatakan, 13 warga yang tewas tersebut sudah bisa diidentifikasi. Sebelumnya juga dilaporkan ada 10 orang warga yang terjebak, dan sudah bisa diselamatkan.
Dalam rilis
BNPB, Minggu (5/12/2021) Abdul Muhari juga menyatakan, sebanyak 98 orang warga, termasuk dua wanita hamil mengalami luka-luka. Selanjutnya sebanyak 902 orang telah dievakuasi.
Abdul Muhari menyebut, sebagian besar warga yang luka-luka mengalami cidera dan luka bakar. Sejauh ini lokasi yang paling parah terdampak dari erupsi Gunung Semeru adalah Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Semeru, merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa, memuntahkan menara abu dan awan panas pada Sabtu (4/12/2021). Kejadian ini telah membuat warga di desa -desa terdekat melarikan diri dengan panik.
BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi, Warga Berhamburan
Letusan Semeru kali ini, menimbulkan kerusakan sangat besar. Jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus, akibat lahar yang datang. Selain itu letusan Semeru juga menghancurkan bangunan milik warga.
Di Desa Sumberwuluh, rumah-rumah warga diketahui rusak dan tertutup abu vulkanik tebal. Beberapa warga yang sudah dievakuasi diketahui ada yang ‘ngotot’ ingin pulang melihat situasi. Hal ini membuaty sejumlah relawan terus berupaya untuk menghalau niat mereka.
Upaya evakuasi terhadap dampak bencana, sejauh ini masih belum bisa dilakukan secara maksimal. Bahkan sempat ditangguhkan karena ancaman awan panas masih menghambat. Bahaya awan panas, saat ini masih berpotensi menimbulkan bencana.
Selain itu, sendimen vulkanik yang panas, material berukuran besar, masih membatasi pergerakan tim evakuasi. Sehingga upaya evakuasi terhadap kemungkinan warga yang masih tertinggal belum bisa dilakukan lagi.
Sementara itu, kementrian perhubungan Indonesia menyatakan, letusan Semeru tidak berdampak pada jalur penerbangan. Namun demikian, seluruh pilot pesawat terbang sudah diberikan pemahaman mengenai kemungkinan hujan abu yang bisa menganngu.
Gunung Semeru berketinggian 3.600 meter (atau 12.000 kaki), merupakan salah satu dari sekitar 130 gunung berapi aktif di Indonesia. Sebelumnya, pada Januari 2021 lalu, Semeru juga sempat meletus, meski tidak menimbulkan korban jiwa.
Penulis: Budi erje
Editor: Budi erje
Sumber:
BNPB