Berpegang pada iman dan takwa sangatlah penting dilakukan seorang manusia yang kini hidup di sebuah ruang yang tidak terbatas.
Beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan akal sehat dan sudah diketahui memang bisa diperlakukan dengan ilmu. Namun yang tidak, maka harus disikapi dengan takwa, tawakal dan iman.
, yang pasrah karena tidak ada yang tau batasan dari ruang yang ditinggali manusia ini di mana,” katanya Cak Nun.
Ini dikatakan budayawan dan ulama yang punya nama lengkap Emha Ainnun Najib itu dalam acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng "Gondelan Klambine Kanjeng Nabi" yang diselenggarakan PR Sukun secara virtual, Kamis (1/4/2021) malam.
Begitu pula dengan adanya Isra dan Miraj yang dilalui Nabi Muhammad SAW. Cak Nun menilai, adanya Isra’ Mi’raj tersebut menunjukkan jika manusia tidak terbatas hidup di sebuah lingkup kecil saja, melainkan menjadi bagian di skala besar yang dimiliki oleh Allah SWT.
“Karena itulah iman dan takwa kepada Allah itu penting, karena kita hidup di ruang yang tidak kita ketahui, sehingga perlu pasrah pada Allah SWT,” ungkapnya.Walau demikian, meneladani Isra Miraj yang dilakukan oleh Rasulullah tidak harus sampai memikirkan ruang dan waktu yang sebegitu rumitnya.“Cukup dengan melakukan apa yang dilakoni Rosulallah, kita bisa meneladani sikap beliau,” jelasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_210631" align="alignleft" width="880"]

Cak Nun mengupas Israj Miraj dalam Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng dengan tema “Gondelan Klambine Kanjeng Nabi”. (MURIANEWS/Sundoyo Hardi)[/caption]
MURIANEWS, Bantul – Berpegang pada iman dan takwa sangatlah penting dilakukan seorang manusia yang kini hidup di sebuah ruang yang tidak terbatas.
Beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan akal sehat dan sudah diketahui memang bisa diperlakukan dengan ilmu. Namun yang tidak, maka harus disikapi dengan takwa, tawakal dan iman.
“Juga
semeleh, yang pasrah karena tidak ada yang tau batasan dari ruang yang ditinggali manusia ini di mana,” katanya Cak Nun.
Ini dikatakan budayawan dan ulama yang punya nama lengkap Emha Ainnun Najib itu dalam acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng "Gondelan Klambine Kanjeng Nabi" yang diselenggarakan PR Sukun secara virtual, Kamis (1/4/2021) malam.
Begitu pula dengan adanya Isra dan Miraj yang dilalui Nabi Muhammad SAW. Cak Nun menilai, adanya Isra’ Mi’raj tersebut menunjukkan jika manusia tidak terbatas hidup di sebuah lingkup kecil saja, melainkan menjadi bagian di skala besar yang dimiliki oleh Allah SWT.
Baca: Cak Nun: Dagang Itu Kejar Rezeki, Bukan Pendapatan
“Karena itulah iman dan takwa kepada Allah itu penting, karena kita hidup di ruang yang tidak kita ketahui, sehingga perlu pasrah pada Allah SWT,” ungkapnya.
Walau demikian, meneladani Isra Miraj yang dilakukan oleh Rasulullah tidak harus sampai memikirkan ruang dan waktu yang sebegitu rumitnya.
“Cukup dengan melakukan apa yang dilakoni Rosulallah, kita bisa meneladani sikap beliau,” jelasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha