Minggu, 1 Oktober 2023

Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Diminta Siapkan Skenario Terburuk

Ali Muntoha
Rabu, 16 Maret 2022 21:03:54
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_278466" align="alignleft" width="1280"] Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]

MURIANEWS, Jakarta – Pemerintah Indonesia diminta tanggap debgan menyiapkan skenario atau strategi menghadapi risiko terburuk dari perang Rusia-Ukraina. Indonesia harus memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki untuk menjawab tantangan tersebut.

Hal ini dikemukakan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam  diskusi daring bertema Mengantisipasi Ancaman Terhadap Ekonomi Nasional Di Balik Krisis Ukraina-Rusia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (16/3/2022).

"Semua pendekatan untuk menghadapi dampak krisis akibat konflik kedua negara itu harus dilakukan untuk mengantisipasi risiko dari krisis di Ukraina-Rusia," katanya.

Di fase awal invasi Rusia ke Ukraina, menurut Lestari, tidak bisa dihindari lagi sejumlah gangguan pada keseimbangan pasokan energi, gangguan rantai pasokan komoditas dan perlambatan ekonomi.

Rerie, sapaan akrab Lestari mengajak anak bangsa untuk memanfaatkan semua potensi yang dimiliki agar mampu menjawab tantangan tersebut.

”Penguatan identitas satu dalam keragaman yang kita miliki, bisa menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan solusi dalam menghadapi dampak krisis tersebut,” ujarnya.

Ia berharap konflik Rusia-Ukraina segera berakhir dan seluruh energi positif anak bangsa bisa dimanfaatkan sebagai modal negeri ini untuk bangkit.

Baca: Konflik Rusia-Ukraina Bikin Chef di Kudus Ini Pusing Tujuh Keliling

Sementara Duta Besar RI untuk Polandia Periode 2014 – 2019, Peter F. Gontha berpendapat secara geografis Rusia memiliki perbatasan darat dengan banyak negara.

Jadi, ujar Peter, apa pun yang terjadi terhadap Rusia akan mengakibatkan dampak ekonomi terhadap banyak negara.

Peter sangat berharap pemerintah dapat menyikapi dampak krisis Rusia-Ukraina dengan kebijakan yang tepat, sehingga perdagangan sektor energi dan komoditas nasional dapat sepenuhnya bermanfaat bagi negara dan masyarakat luas.

Sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Rusia, menurut Peter, akan menjadi preseden bagi negara-negara yang berniat berinvestasi ke negara lain.

Di sisi lain, ungkapnya, rencana Rusia untuk melakukan serangan cyber ke pasar modal, perbankan dan perdagangan di Amerika Serikat juga akan menciptakan dampak negatif bagi negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

"Saya harap rencana Rusia ini tidak akan terjadi, tetapi Indonesia harus mewaspadai ancaman serangan cyber tersebut," ujar Peter.

 

Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha

Komentar