Cegah Mutu Pendidikan Merosot saat Pandemi, Wakil Ketua MPR Sarankan Ini
Ali Muntoha
Jumat, 25 Februari 2022 09:12:04
MURIANEWS, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat khawatir jika mutu pendidikan di Indonesia akan terus merosot selama pandemi Covid-19. Terlebih, tahun lalu Indonesia kehilangan kemajuan belajar 5-6 bulan setelah 12 bulan pembelajaran jarak jauh diterapkan.
Temuan ini menurutnya merupakan hasil publikasi dari Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek pada Agustus 2021 lalu.
Hal itu didasarkan atas perkembangan literasi berhitung sebelum dan selama pandemi pada kelas satu dan dua sekolah dasar.
”Temuan tersebut harus menjadi perhatian bersama dan membutuhkan solusi yang segera. Agar tidak terjadi akumulasi kehilangan kemajuan belajar pada sistem pendidikan nasional,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima
MURIANEWS, Jumat (25/2/2022)
Keterlambatan dalam memberikan solusi yang tepat pada masalah di sektor pendidikan dasar, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, berpotensi besar mempengaruhi kualitas pendidikan secara umum di masa datang.
Baca: Cek Keunggulan Kurikulum Merdeka Bagi SiswaAnggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menyarankan agar menguatkan sistem pendidikan yang adaptif.
Ia mengatakan, penerapan pola pembelajaran yang adaptif membutuhkan keterlibatan seluruh elemen pendidikanm termasuk para orang tua.
Ia mengatakan, penerapan pola pembelajaran yang adaptif membutuhkan keterlibatan seluruh elemen pendidikanm termasuk para orang tua.Para pemangku kepentingan didorong untuk terus meningkatkan kapasitas seluruh elemen pendidikan agar proses belajar mengajar mencapai target yang diharapkan."Terganggunya proses belajar mengajar di masa pandemi ini memang mengkhawatirkan semua pihak. Mekanisme belajar sesuai protokol kesehatan sudah dilakukan, tetapi upaya tersebut sangat memerlukan dukungan seluruh elemen pendidikan, termasuk orang tua murid," ujarnya.Upaya meningkatkan kapasitas elemen pendidikan, seperti guru dan para orang tua murid, ujar Lestari, harus terus dilakukan agar pola belajar yang adaptif bisa berjalan dengan baik di tengah pandemi yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.Gerakan bersama untuk mewujudkan peningkatan kapasitas para tenaga pendidikan dan orang tua murid, juga mendesak dilakukan.”Agar, upaya memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa dan menciptakan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing baik di dalam kancah nasional maupun internasional bisa terus berjalan untuk menjawab tantangan di masa depan,” tegasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_269782" align="alignleft" width="1280"]

Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat khawatir jika mutu pendidikan di Indonesia akan terus merosot selama pandemi Covid-19. Terlebih, tahun lalu Indonesia kehilangan kemajuan belajar 5-6 bulan setelah 12 bulan pembelajaran jarak jauh diterapkan.
Temuan ini menurutnya merupakan hasil publikasi dari Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek pada Agustus 2021 lalu.
Hal itu didasarkan atas perkembangan literasi berhitung sebelum dan selama pandemi pada kelas satu dan dua sekolah dasar.
”Temuan tersebut harus menjadi perhatian bersama dan membutuhkan solusi yang segera. Agar tidak terjadi akumulasi kehilangan kemajuan belajar pada sistem pendidikan nasional,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima
MURIANEWS, Jumat (25/2/2022)
Keterlambatan dalam memberikan solusi yang tepat pada masalah di sektor pendidikan dasar, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, berpotensi besar mempengaruhi kualitas pendidikan secara umum di masa datang.
Baca: Cek Keunggulan Kurikulum Merdeka Bagi Siswa
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menyarankan agar menguatkan sistem pendidikan yang adaptif.
Ia mengatakan, penerapan pola pembelajaran yang adaptif membutuhkan keterlibatan seluruh elemen pendidikanm termasuk para orang tua.
Para pemangku kepentingan didorong untuk terus meningkatkan kapasitas seluruh elemen pendidikan agar proses belajar mengajar mencapai target yang diharapkan.
"Terganggunya proses belajar mengajar di masa pandemi ini memang mengkhawatirkan semua pihak. Mekanisme belajar sesuai protokol kesehatan sudah dilakukan, tetapi upaya tersebut sangat memerlukan dukungan seluruh elemen pendidikan, termasuk orang tua murid," ujarnya.
Upaya meningkatkan kapasitas elemen pendidikan, seperti guru dan para orang tua murid, ujar Lestari, harus terus dilakukan agar pola belajar yang adaptif bisa berjalan dengan baik di tengah pandemi yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
Gerakan bersama untuk mewujudkan peningkatan kapasitas para tenaga pendidikan dan orang tua murid, juga mendesak dilakukan.
”Agar, upaya memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa dan menciptakan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing baik di dalam kancah nasional maupun internasional bisa terus berjalan untuk menjawab tantangan di masa depan,” tegasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha