Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Penanganan dan penanggulangan bencana alam dibutuhkan manajemen yang terpadu antara pemangku kepentingan dan masyarakat.

Hal ini mencuat dalam disukusi daring Menuju Manajemen Kebencanaan Terpadu, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (26/1/2022).

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat yang membuka diskusi itu mengatakan, negara harus terlibat dalam setiap upaya perlindungan terhadap setiap warga negara. Termasuk perlindungan dari setiap ancaman bencana.

“Para pemangku kepentingan harus mampu mewujudkan sejumlah upaya penanggulangan bencana untuk menjadi suatu manajemen yang terpadu untuk menghadapi berbagai ancaman bencana,” katanya.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengatakan, dalam upaya membangun keterpaduan dalam manajemen penanggulangan bencana saat ini juga dikedepankan kearifan lokal. Agar upaya penanggulangan bencana tersebut dapat benar-benar dipahami dan mampu dijalankan masyarakat.

"Di era teknologi saat ini, kearifan lokal juga bisa dikedepankan dalam tahapan manajemen menghadapi ancaman bencana," ujarnya.

Kepala Pusat BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, sinergi telah dilakukan BMKG dengan sejumlah lembaga antara lain dalam hal informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika.

Selain itu, dia mengungkapkan, BMKG juga sudah menjalankan manajemen terpadu dalam penanggulangan bencana dengan BNPB dan Badan Geologi lewat penggunaan server data bersama yang sudah terintegrasi.Baca: Gempa dan Tsunami di Selat Sunda Sudah Beberapa Kali Terjadi, Ini CatatannyaAhli Tsunami dan Perekayasa Perekayasa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widjo Kongko mengungkapkan tiga lempengan besar yang melintas di Indonesia selalu bergerak 7 cm-11 cm per tahun. Dan dalam 400 tahun terakhir tercatat 200 kali tsunami di tanah air.“Separuh dari tsunami yang terjadi di Nusantara itu, tegas Widjo Kongko, terjadi di Indonesia Timur,” katanya.Peristiwa gempa dan tsunami yang berdampak menimbulkan kerugian yang besar, menurut Widjo Kongko, karena banyak hal yang tidak diketahui oleh para pemangku kepentingan.”Dengan kondisi tersebut, tegasnya, upaya mitigasi dan edukasi terkait potensi bencana di Tanah Air harus konsisten dilakukan oleh semua pihak,” paparnya.Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler