Tak Percaya Hoaks, Napi Terorisme di Lapas Makassar Ini Minta Sendiri Divaksin Covid
Ali Muntoha
Minggu, 29 Agustus 2021 10:49:51
MURIANEWS, Makassar – Sejumlah narapidana kasus terorisme (napiter) ataupun yang sudah bebas tak mau menjalani vaksinasi Covid-19 lantaran termakan hoaks yang menyebut vaksin merupakan produk Yahudi. Namun berbeda dengan napiter di Lapas Makassar ini.
Napi terorisme bernama Widodo itu, justru minta sendiri untuk divaksin Covid-19. Ia pun akhirnya diikutkan vaksinasi bersama 647 warga binaan Lapas Makassar lainnya, pada Sabtu (28/8/2021) kemarin.
Kepala Lapas Makassar Henowo Sugiatanto memastikan jika Widodo mengikuti vaksinasi bukan karena paksaan, melainkan keinginannya sendiri.
“WBP (warga binaan pemasyarakatan) Widodo melakukan vaksinasi karena keinginan dari dirinya sendiri, dukungan dari keluarga serta motivasi dari petugas lapas,” katanya dalam siaran pers yang diterima
MURIANEWS, Minggu (29/8/2021).
Widodo merupakan napiter yang dipidana empat tahun karena terbukti melakukan melakukan percobaan tindak pidana terorisme. Ia menjalani hukuman di Lapas Makassar sejak 8 Juni 2020, setelah sebelumnya ditahan di Rutan Depok.
Supardi, petugas Lapas Makassar yang bertindak sebagai wali Widodo menyatakan jika napiter tersebut telah mengikuti program deradikalisasi tahap pertama yang dilaksanakan oleh BNPT secara virtual 19 Agustus 2021 lalu.
“Selaku Wali, saya sering berkomunikasi, memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya hidup damai dalam kerangka NKRI," kata Supardi.
Dari kesadaran bahwa ia bagaian NKRI itu lah, ia menyadari untuk mengikuti aturan pemerintah. Termasuk mengikuti vaksinasi, sebagai
ikhtiar untuk terhindar dari Covid-19.
Dari kesadaran bahwa ia bagaian NKRI itu lah, ia menyadari untuk mengikuti aturan pemerintah. Termasuk mengikuti vaksinasi, sebagai
ikhtiar untuk terhindar dari Covid-19."Ketika saya dengar Widodo ingin divaksin, saya menghubungi klinik agar dia diperiksakan kesehatannnya," terangnya.
Baca: Termakan Hoaks Hingga Diyakini Produk Kafir, Alasan Napi Terorisme Tolak VaksinasiSebelumnya diberitakan, jika banyak napiter dan mantan napiter yang menolak divaksin. lasannya, vaksinasi tersebut dinilai sebagai program yahudi dan produk kafir yang digunakan untuk membunuh umat muslim.Pernyataan tersebut diungkapkan mantan narapidana kasus terorisme Bom Bali, Jack Harun di sela-sela acara vaksinasi napiter bersama warga masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo, Sabtu (28/8/2021).“Jadi napi terorisme ini beranggapan bahwa [vaksinasi] ini program Yahudi, program kafir, upaya pembunuhan, dan sebagainya. Sehingga kebijakan pemerintah ditolak,” kata Jack Harun seperti dikutip
Solopos.com. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_236646" align="alignleft" width="880"]

Napiter Widodo menjalani vaksinasi di Lapas Makassar. (MURIANEWS/dok Lapas Makassar)[/caption]
MURIANEWS, Makassar – Sejumlah narapidana kasus terorisme (napiter) ataupun yang sudah bebas tak mau menjalani vaksinasi Covid-19 lantaran termakan hoaks yang menyebut vaksin merupakan produk Yahudi. Namun berbeda dengan napiter di Lapas Makassar ini.
Napi terorisme bernama Widodo itu, justru minta sendiri untuk divaksin Covid-19. Ia pun akhirnya diikutkan vaksinasi bersama 647 warga binaan Lapas Makassar lainnya, pada Sabtu (28/8/2021) kemarin.
Kepala Lapas Makassar Henowo Sugiatanto memastikan jika Widodo mengikuti vaksinasi bukan karena paksaan, melainkan keinginannya sendiri.
“WBP (warga binaan pemasyarakatan) Widodo melakukan vaksinasi karena keinginan dari dirinya sendiri, dukungan dari keluarga serta motivasi dari petugas lapas,” katanya dalam siaran pers yang diterima
MURIANEWS, Minggu (29/8/2021).
Widodo merupakan napiter yang dipidana empat tahun karena terbukti melakukan melakukan percobaan tindak pidana terorisme. Ia menjalani hukuman di Lapas Makassar sejak 8 Juni 2020, setelah sebelumnya ditahan di Rutan Depok.
Supardi, petugas Lapas Makassar yang bertindak sebagai wali Widodo menyatakan jika napiter tersebut telah mengikuti program deradikalisasi tahap pertama yang dilaksanakan oleh BNPT secara virtual 19 Agustus 2021 lalu.
“Selaku Wali, saya sering berkomunikasi, memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya hidup damai dalam kerangka NKRI," kata Supardi.
Dari kesadaran bahwa ia bagaian NKRI itu lah, ia menyadari untuk mengikuti aturan pemerintah. Termasuk mengikuti vaksinasi, sebagai
ikhtiar untuk terhindar dari Covid-19.
"Ketika saya dengar Widodo ingin divaksin, saya menghubungi klinik agar dia diperiksakan kesehatannnya," terangnya.
Baca: Termakan Hoaks Hingga Diyakini Produk Kafir, Alasan Napi Terorisme Tolak Vaksinasi
Sebelumnya diberitakan, jika banyak napiter dan mantan napiter yang menolak divaksin. lasannya, vaksinasi tersebut dinilai sebagai program yahudi dan produk kafir yang digunakan untuk membunuh umat muslim.
Pernyataan tersebut diungkapkan mantan narapidana kasus terorisme Bom Bali, Jack Harun di sela-sela acara vaksinasi napiter bersama warga masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo, Sabtu (28/8/2021).
“Jadi napi terorisme ini beranggapan bahwa [vaksinasi] ini program Yahudi, program kafir, upaya pembunuhan, dan sebagainya. Sehingga kebijakan pemerintah ditolak,” kata Jack Harun seperti dikutip
Solopos.com.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha